Kementerian ESDM Mesti Fokus pada Perbaikan Infrastruktur Energi

Ketua Komisi VII Teuku Riefky Harsa menyatakan, alokasi anggaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada RAPBN 2012 diharapkan bisa difokuskan pada perbaikan infrastruktur energi.

Menurut Riefky di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/8), permasalahan di sektor energi sangat pelik, misalnya masalah BBM bersubsidi, kelistrikan, dan sebagainya. Namun, hal itu semua berpulang pada keberpihakan terhadap politik anggaran di sektor energi.

Dia mencontohkan, anggaran sebesar Rp 15,6 triliun memang dirasakan tidak terlalu besar jika melihat kebutuhan Kementerian ESDM. Politisi Partai Demokrat itu menjelaskan, dari sisi batubara, untuk smelting diharapkan bisa dilakukan di Indonesia dan ekspor untuk barang jadi itu juga butuh bantuan pemerintah.

Sedangkan dari sektor BBM, masih dibutuhkan refinery sehingga proses penyulingan bisa dilakukan full di Indonesia. Kemudian, dari sektor infrastruktur gas (LNG) sangat dibutuhkan anggaran yang besar agar LNG yang ada tidak langsung di ekspor tapi diproses dulu dalam negeri.

"Ke depan, kita berharap pemerintah dan DPR bisa lebih memperhatikan infrastruktur energi sehingga benang kusut di sektor energi bisa segera diselesaikan. Memang kita tahu setiap departemen membutuhkan anggaran yang besar sedangkan anggaran terbatas namun ke depan politik anggaran energi diharapkan bisa lebih berpihak lagi," ujar Riefky.

"Sehingga itu semua membutuhkan anggaran yang lebih besar lagi jika kita ingin menjadi negara yang mandiri dari sisi energi," imbuh anggota DPR Dapil Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) I ini.