Kinerja Dishub Mengecewakan

Razia yang digelar Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) malah membuat kekecewaan warga. Mereka kecewa karena, truk-truk yang kelebihan muatan tetap bebas hilir mudik. 

Padahal, jadwal razia masih berlangsung sampai 20 Juli. “Lihat, truk-truk itu tetap bebas melintas,” keluh Paimin, 45, warga Desa Lubuk Bayas. Pantauan SINDO di lapangan, meskipun ada personel Dishub yang jelas duduk-duduk di sebuah warung kopi, iring-iringan truk engkel tampak lewat dengan tenang. Kendaraan operasional salah satu perusahaan perikanan yang berlokasi di Desa Lubuk Bayas ini ditaksir bertonase lebih dari 12 ton.

Sementara ruas jalan desa setempat hanya berstatus kelas III C, atau hanya sanggup dilintasi kendaraan berbobot 8 ton. Belum lagi hilang abunya, melaju kencang iring-iringan dump truk bermuatan tanah timbun. Menurut Paimin, truk itu menuju ke lokasi pabrik batu bata yang juga beroperasional di sekitar Desa Lubuk Bayas. Seorang staf Dishub Kabupaten Sergai, N Naibaho, mengatakan bahwa razia di Desa Lubuk Bayas di Kecamatan Perbaungan menuju Desa Naga Kisar di Kecamatan Pantai Cermin kali ini pihaknya telah menindak sejumlah truk.

Namun, dia mengakui pengemudi truk tersebut hanya diberi selembar surat peringatan. “Ini peringatan keras, jika ketangkap lagi truknya akan di boyong ke kantor,” katanya. Di tempat terpisah, M Yunus Purba, anggota DPRD Serdang Bedagai menilai bahwa kinerja Dishub benar-benar melempem. 

Hal serupa disampaikan Delfin Barus anggota Dewan asal Fraksi PDIP. Kedua politisi ini menyayangkannya ketidaktegasan Dishub, sebab sikap itu sama saja pembiaran atas pelanggaran Perda No.23/2008 tentang Jalan. Akibatnya, bisa merusak ruas jalan karena dilintasi truk yang melebihi kapasitas.