Ketua MPR RI Taufiq Kiemas menyambut baik ajakan Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie untuk menyosialisasikan Tap MPR No.6 Tahun 2011 tentang kode etik bernegara atau etika berbangsa dan bernegara.
"Itu menarik sekali. Ini perlu dilakukan dan menjadi gerakan bersama," ujar Taufiq Kiemas usai menerima Jimly Asshiddiqie di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/4).
Sebab, kata Taufiq, soal etika ini sangat penting. "Karena, saya rasa etika itu adalah budi pekerti juga. Semua kita harus belajar budi pekerti lagi, supaya nilai-nilai moral kita menjadi tinggi," tukasnya.
Guna menindaklanjuti usulan perlunya penegakan dan pelaksanaan budi pekerti dalam etika bernegara ini, kata Taufiq, pihaknya akan mendalami dan melakukan diskusi grup dengan pihak DKPP dan instusi lembaga negara lainnya.
"Kita akan membuat suatu studi dulu, diskusi grup antara MPR RI dengan DKPP, terus meluas dengan mengajak yang lainnya juga. Jadi, kalau etika sering kita lupa sebagai orang tua, tapi kalau belajar budi pekerti mungkin ingat ya," tuturnya.
Apalagi dalam waktu dekat ini, Indonesia akan menggelar pemilu. Momen ini pas, perlunya membangun kesadaran bersama kepada calon pemimpin dan pemimpin saat ini mengenai pentingnya pelajaran budi pekerti dan beretika dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara.