Ada Upaya Sistematis Lemahkan KPK

Indonesia Corruption Watch (ICW) mempertanyakan penetapan Wakil Ketua Komisi III DPR Fahri Hamzah sebagai Ketua Panitia Kerja Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (RUU KPK).

Pasalnya, politikus Partai Keadilan Sejahtera itu terkenal vokal mendukung pembubaran lembaga antikorupsi tersebut. Pemilihan Fahri pun diduga bagian dari upaya sistematis untuk melemahkan KPK.

"Kalau orang yang menyatakan secara terbuka ingin membubarkan KPK tapi kemudian memimpin Panja RUU KPK dan orang itu dipilih DPR, maka kita bisa katakan bahwa upaya sistematis untuk melemahkan KPK itu datangnya dari Senayan," ujar Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan ICW Febri Diansyah, Kamis (13/10) di Jakarta.

Dalam pemberitaan media sebelumnya, diketahui Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi PAN Tjatur Sapto Edy baru merampungkan tugasnya sebagai Ketua Panja RUU Komisi Yudisial. Adapun Wakil Ketua Komisi III lainnya, Aziz Syamsuddin dari Fraksi Golkar menangani RUU Sistem Peradilan Anak.

Komisi III DPR pada Rabu (12/10), mengadakan rapat internal dengan agenda rencana prolegnas terhadap revisi UU KPK bersinergi dengan revisi UU Tipikor. Pada rapat tersebut ide yang muncul adalah pengadaan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) di KPK dan pengembalian fungsi penuntutan kepada kejaksaan.

Dalam menanggapi itu, Febri Diansyah tetap menilai pemilihan Fahri Hamzah memiliki tendensi untuk mengutak-atik kewenangan KPK. Ia pun meminta para politisi Senayan yang masih punya akal sehat menarik usulan yang melemahkan KPK tersebut. (OL-8)