Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

PDIP Siap Mediasi Naning-Itet

PDIP siap memediasi perselisihan antara anggota Fraksi PDIP DPR RI Itet Tridjajati Sumarijanto dengan mantan tenaga ahlinya, Nurely Yudha Sinaningrum. Kedua belah pihak bahkan merespons rencana mediasi itu.

’’Kita akan mendengarkan keduanya biar fair,” ujar fungsionaris DPP PDIP Ganjar Pranowo melalui pesan singkatnya kepada Radar Lampung kemarin (22/8).

Sekretaris Fraksi PDIP DPR ini mengatakan, mediasi memang belum dijadwalkan karena Itet baru saja kembali dari Chiangmai, Thailand. Ganjar mengaku telah berkomunikasi dengan anggota DPR dari daerah pemilihan Lampung itu.

’’Kalau Itet sangat kompromi. Bahkan, dia berharap bisa menjelaskan. Kan dia bayar staf itu pribadi,” ujar Ganjar.

Sementara dari pihak Naning –sapaan akrab Nurely Yudha Sinaningrum– juga siap dimediasi. Namun, belum ada pemberitahuan tentang rencana mediasi itu kepada Naning yang saat dipecat tengah hamil tujuh bulan.

’’Secara resmi, partai belum memediasi. Tapi, Pak Ganjar sudah mengatakan di Facebook kalau mau mediasi,” ujar Juru Bicara Forum Solidaritas untuk Nurely (For-SUN) Ibeth Koesrini kepada wartawan di Kantor Komisi Nasional (Komnas) Anti-Kekerasan terhadap Perempuan kemarin.

Naning didampingi rombongan tim advokasi For-SUN kemarin mendatangi Kantor Komnas Anti-Kekerasan terhadap Perempuan dan Komnas Hak Asasi Manusia (HAM). Kedatangan mereka untuk mengadukan proses pemberhentian Naning sebagai tenaga ahli Itet.

’’Di Komnas Anti-Kekerasan terhadap Perempuan, kami sampaikan bahwa (pemberhentian) ini tidak fair buat dia (Naning). Kami mencoba mengangkat aspek-aspek yang mungkin berpeluang diadvokasi Komnas, terutama hak reproduksinya,” ujar Ibeth saat menggelar konferensi pers usai pengaduan.

Ibeth mengatakan, Komnas Anti-Kekerasan terhadap Perempuan belum bersikap karena kedatangan rombongan masih bersifat pengaduan. Namun, Komnas menyatakan kesediaannya untuk terus mendampingi kasus ini serta melakukan lobi-lobi untuk mendapatkan data terkait peraturan ketenagakerjaan di Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR.

Naning sendiri menginginkan ada penyelesaian dan tindakan dari Komnas Anti-Kekerasan terhadap Perempuan ke DPR terkait kasusnya ini. Tuntutannya bukan hanya untuk menyelesaikan hak normatifnya kepada Itet, namun juga mengubah sistem ketenagakerjaan tenaga ahli dan asisten pribadi di lingkungan Setjen DPR.

’’Saya tidak mau ini terulang lagi. Sistem di DPR bisa membuat anggota dewan melakukan hal lain,” ujar Naning.

Ia juga mengadukan ini kepada Komnas HAM. Ibeth mengatakan, pengaduan ke Komnas HAM terkait keseluruhan sistem ketenagakerjaan tenaga ahli dan asisten pribadi di lingkungan Setjen DPR. ’’Saya yakin itu banyak dilakukan anggota dewan yang lain,” ujarnya.

Anggota Komnas HAM Johny Nelson Simanjuntak merespons positif pengaduan Naning dan For-SUN. Lembaga ini akan mengirimkan surat ke Setjen DPR untuk mempertanyakan tentang aturan ketenagakerjaan yang berlaku. Komnas HAM juga akan menyurati DPP dan Fraksi PDIP.

’’Sekaligus juga akan jelaskan sikap Komnas ke Bu Itet,” tutur Johny kepada koran ini.

Sementara saat diklarifikasi, Itet mengatakan, pada 3 Agustus 2011 stafnya telah melakukan konsultasi ke Biro Hukum DPR RI dan ditemui oleh Jhonson Rajagukguk. Menurut Jhonson, aturan yang disampaikan sesuai UU Tenaga Kerja tidak bisa disamakan kedudukannya dengan kondisi di gedung dewan.

Berdasarkan masukan dari Biro Hukum DPR RI itulah, Itet segera membuat surat kuasa sebagai bentuk pendelegasian penyelesaian masalah melalui stafnya. Ini mengingat salah satu tuntutannya harus ada penyelesaian sebelum 15 Agustus 2011, padahal pada waktu yang bersamaan ia tengah melakukan kunjungan kerja ke Lampung.

Itet juga merasa kecewa karena dirinya merasa tidak pernah melakukan hal semena-mena seperti yang dituduhkan. ’’Padahal selama Naning bekerja, saya selalu memberikan perhatian terhadap penampilannya, materi, dan waktu yang fleksibel di luar honor bulanan, termasuk memperhatikan buah tangan setiap kali pulang dari berbagai kunjungan,” ujarnya.

Sebaliknya, lanjut Itet, yang ia terima tidak ada sepatah kata pun ucapan terima kasih dan bersyukur telah diberi kesempatan bekerja. ’’Meski sebenarnya tidak memenuhi standar atau kualifikasi kami. Justru yang terjadi adalah Naning membuat pernyataan yang bertolak belakang dengan kenyataan sebenarnya,” lanjutnya.

Itet juga menyayangkan nomor pribadinya disebarkan secara tidak bertanggung jawab sehingga menerima kecaman-kecaman dan komentar tidak proporsional sebelum meminta klarifikasi kepadanya.

Diposting 25-08-2011.

Dia dalam berita ini...

DPR-RI 2009 Lampung II
Partai: PDIP