SEKRETARIS Jenderal Partai NasDem Johny G Plate mengakui temuan survei yang dilakukan Indo Barometer terkait mayoritas rakyat yang menilai Indonesia lebih baik setelah 20 tahun reformasi. Namun, kata dia, temuan itu dia harus dilengkapi dengan sejumlah catatan kritis agar perjalanan bangsa ke depan benar-benar menjawab tujuan reformasi yang sebenarnya.
"Tentu saja pasti lebih baik karena masyarakat merasa mereka lebih bebas, ketimbang era otoritarian zaman Orde Baru, tetapi apakah kondisi hari ini betul-betul menjawab tujuan reformasi? Menurut saya belum sepenuhnya, karena faktanya hari ini KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) masih marak, demokrasi juga masih sebatas prosedural saja, demikian juga dengan isu HAM (hak asasi manusia),” kata Johny, Minggu (20/5).
Ia menjelaskan, reformasi yang diperjuangkan 20 tahun lalu bertujuan untuk mencapai kesejahteraan rakyat melalui pemberantasan KKN, demokrasi, dan HAM.
“Pertanyaan kemudian apakah demokrasi dan HAM sudah menjawab tujuan reformasi? Menurut saya belum karena demokrasi dan HAM justru sering dipakai jadi alat untuk memperjuangkan kepentingan kelompok dan pragmatisme politik. Sekarang ini atas nama demokrasi negara justru pusing berhadapan dengan kelompok-kelompok tertentu di masyarakat,” ungkap Johny.
Dalam konteks itu, kata dia, NasDem sudah sejak lama mendorong gagasan restorasi Indonesia untuk mengembalikan tujuan hidup berbangsa dan bernegara sehingga tidak terjebak dalam praktik yang salah.
"Demokrasi kita hari ini masih sebatas prosedural semata, belum substantif karena yang dikedepankan adalah soal cara pergantian pemimpin, bagaimana warga berpartisipasi tetapi apakah menjawab kesejahteraan rakyat yang menjadi tujuan? Kita belum sampai ke sana,” pungkas Johny.
