Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memastikan diri tak masuk ke dalam gerbong koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi). Partai yang dipimpin Sohibul Iman itu pun tetap memastikan diri berada di barisan penantang petahana.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) menyatakan, saat ini masih ada potensi terbuka terbentuknya poros ketiga. Namun semua itu tergantung dari parpol yang menginisiasi. "Secara prinsip sampai hari ini adalah 2019GantiPresiden. Apakah kemudian nanti PKS akan membentuk poros ketiga itu juga masih terbuka," kata HNW di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (27/7).
Potensi adanya poros ketiga itu terlihat dari perkembangan politik belakangan ini. Jokowi semakin intens meramu siapa cawapres yang akan diusung bersama enam parpol pengusung. Begitu juga dengan Partai Demokrat terlihat begitu "mesra" belakangan Partai Gerindra. Terbukti dengan adanya beberapa kali pertemuan antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Prabowo Subianto.
Lebih jauh HNW berpendapat, segala kemungkinan terbentuknya koalisi di luar petahana masih mungkin terjadi. Potensi terjadi hingga penutupan pendaftaran capres dan cawapres. Untuk itu sebelum tanggal penutupan pihaknya masih akan terus mengevaluasi langkah politiknya.
"Sebelum ada penutupan atau kami nanti memang tetap bersama pak Prabowo, itu juga terbuka sebelum kemudian didaftarkan dan sebelum tanggal 10 lewat ke tanggal 11 maka segala kemungkinan masih bisa terjadi," ujarnya.
Sebelumnya, politikus Partai Golkar Ichsan Firdaus mengatakan, koalisinya dengan lima parpol lainnya yang mendukung Jokowi maish membuka kesempatan dari parpol lain untuk bergabung. Parpol yang dimaksud yakni PAN dan PKS.
"Politik itu kan ilmu kemungkinan. Kami berharap PAN dan PKS gabung dengan kami untuk memperkuat koalisi Pak Jokowi. Ini tergantung PAN dan PKS maunya gimana. Silahkan kami tidak akan campuri itu," kata Ichsan dalam acara diskusi di Kawasan Jakarta Pusat, Kamis (26/7).
Menurut Ichsan, komunikasi politik antara PAN dan PKS terus dilakukan baik formal maupun informal. Peta koalisi penantang Jokowi masih sangat dinamis.
