Anggota Komisi III DPR RI, Anwar Rahman menantang KPK untuk mengusut semua pihak yang terlibat dalam kasus jual beli fasilitas sel di Lapas Sukamiskin.
Dikatakan dia, Komisi anti rasuah tidak boleh hanya berhenti pada Kepala Lapas (Kalapas) Sukamiskin, Bandung, Wahid Husen yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT).
Wahid Husen diduga menerima uang suap dari narapidana kasus korupsi yang ditahan di Lapas spesialis terpidana koruptor itu.
“Itu yang kita minta, kalau memang itu diperiksa dan terbukti semua pihak harus ditindak. Jangan hanya kalapasanya, Dirjen dan Sekjennya (jika terlibat) harus dicopot,” ujar Anwar di Jakarta, Selasa (24/7/2018).
Politisi PKB ini mengaku yakin, proses jual beli fasilitas di Lapas tersebut hanya dilakukan oleh Wahid Husein seorang diri. Menurutnya, hal ini pasti atas persetujuan dan keterlibatan pihak-pihak terkait. Termasuk oknum di Kemenkumham.
Apalagi, sosok Wahid Husein menjabat sebagai Kalapas seumur jagung, yakni baru berjalan empat bulan.
“Kalau (baru menjabat) 4 bulan nggak akan berani ambil keputusan seperti itu, artinya ini pasti sudah lama dan itu beberapa tahun yang lalu sudah pernah terungkap juga di media. Ada kasus terpidana perempuan dulu yang didalamnya ada fasilitas mewah,” ungkapnya.
Oleh karena itu, menurut Anwar, harus ada tindakan yang tegas agar praktik korupsi di Lapas dapat dihentikan sehingga tidak terulang dikemudian hari.
“Sekarang ini harus ditindak, ini harus diusut tuntas bukan hanya Kalapas, tapi semuanya. Sampai Sekjen (Kemenkumham) kalau terlibat juga harus ditindak tegas,” pungkasnya
