Komisi IV DPR RI berharap Dirut Perum Bulog Budi Waseso memberantas mafia pangan, seperti halnya saat memberantas mafia narkoba kala menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).
"Ekspektasi kita dari Pak Buwas (Budi Waseso), supaya Pak Buwas memperlakukan Bulog seperti BNN, tapi dalam regulasi ada keterbatasan tentang penindakan, bapak tidak bisa melakukan penindakan kecuali diserahkan ke satgas pangan," kata Anggota Komisi IV DPR RI Fauzih Amro saat dihubungi, Kamis (24/5/2018).
"Kita tahu saat ini sedang darurat impor, apa-apa diimpor. Sementara kita di Komisi IV ini malah sebaliknya supaya ada kemandirian petani. Ada kesejahteran nelayan. Contoh konkret yang menarik ini saat ini adalah beras. Menteri Pertanian tidak bisa apa-apa ketika Menteri Perdagangan membuat peraturan dengan Permendag No.1 Tahun 2018 dimana impor tidak harus mendapat rekomendasi dari kementerian teknis. Ini problem sendiri," paparnya.
Lebih jauh, Politisi Hanura menyatakan, untuk melawan itu semua Menteri Pertanian kemudian melakukan panen raya di berbagai daerah.
Semua ini menurut Fauzi adalah karena kurangnya koordinasi diantara kementerian. Dalam ratas (rapat terbatas), Kementerian Pertanian tidak didengar lagi.
Oleh karena itu jika Kementerian Pertanian mengatakan Indonesia surplus beras, artinya Bulog juga harusnya mengamini hal itu. Meskipun kemudian Kemendag (Kementerian Perdagangan) memaksa kembali impor.
Oleh karena itu pihaknya berharap Buwas bisa menjaga Bulog sesuai dengan Tupoksinya, sesuai amanah Undang-Undang No. 48 Tahun 2016.
"Kita berharap betul dengan latar belakang bapak sebagai Polisi, Kabareskrim dan Kepala BNN. Bapak bisa berkordinasi dengan Satgas Pangan, supaya mafia-mafia yang sangat luar biasa di bidang pangan bisa diberantas sedikit demi sedikit. Itu semua demi peningkatan nasib petani kita," tegasnya.