Ketua DPR RI Setya Novanto mengunjungi para pengungsi Gunung Agung di Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali untuk memberikan sembako dan berbagi canda tawa dengan para pengungsi. Novanto pun mengaku gembira bisa bertemu langsung dan berbagi canda tawa dengan para pengungsi, tak hanya itu para pengungsi pun juga terhibur atas kehadiran Setya Novanto ke lokasi pengungsian sebagai wujud perhatian pemerintah pusat terhadap bencana alam di daerah.
“Kedatangan saya bersama Wagub Bali Pak Sudikerta dan kawan-kawan, kami membawa sembako serta keperluan logistik lainnya. Insya Allah bisa bermanfaat,” kata Novanto, Jumat, (13/10/2017) di Bali.
Kunjungan Setya Novanto ini didampingi oleh Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Roem Kono, dan Anggota DPR RI Bagus Adi Mahendra. Setiba di Posko Pengungsian Desa Tembok, Setya Novanto dan rombongan diterima Kepala Desa Dewa Komang Yudi Astari dan para tokoh masyarakat setempat.
Menurut pemaparan Kepala Desa setempat, sekitar 7.175 pengungsi di Desa Tembok yang sebagian besar adalah korban letusan Gunung Agung tahun 1963 silam. “Sekitar 7.175 saudara-saudara kita yang mengungsi di Desa Tembok. Sebagian besar adalah keluarga yang pernah menjadi korban letusan Gunung Agung tahun 1963. Selain di kantor desa, pengungsi juga berada di rumah-rumah warga. Kami gotong royong secara kekeluargaan,” terang Kepala Desa Tembok, Dewa Komang.
Dalam kesempatan ini, Wakil Gubernur Bali I Putu Sudikerta meminta warga tetap tenang serta tidak perlu panik menghadapi situasi seperti ini. Ia menegaskan Pemprov Bali bersama Pemerintah Pusat dan didukung DPR akan terus berkoordinasi memberikan pelayanan terbaik kepada warga, terutama jika terjadi situasi terburuk.
Usai meninjau lokasi pengungsian, Setya Novanto memandang kondisi pengungsian sudah cukup baik, begitu halnya stok logistik sudah lebih dari cukup. Dirinya pun meminta seluruh korban pengungsian untuk tetap ceria dalam menghadapi bencana ini.
“Saya lihat kondisi pengungsian cukup baik. Stok logistik lebih dari cukup. Saya harap Bapak, Ibu dan anak-anak semua tetap ceria. Kalau hati selalu ceria, kondisi apapun bisa kita hadapi dengan bahagia,” ujar Novanto.
Menjelang akhir pertemuan, sebelum melanjutkan perjalanan ke titik pengungsian lainnya, Novanto tak lupa mengajak doa bersama. Beliau berharap agar warga tetap tabah, sabar, dan ikhlas. “Saya mengenal warga Bali sebagai warga yang menjunjung tinggi keharmonisan hidup, baik dengan agama, budaya, maupun lingkungan sekitar. Kita serahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa, agar masyarakat Bali diberikan jalan terbaik dalam menghadapi kondisi Gunung Agung,” tutup Novanto.