Dewan Yakin Donald Trump Tetap Pegang Teguh Paham Kebebasan

sumber berita , 11-11-2016

Kalangan dewan yakin Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump tetap memegang teguh paham kebebasan.
"Saya tidak percaya Donald Trump itu bisa keluar dari apa yang mereka sebut sebagai The American Value itu. Nilai tentang kebebasan," jelas Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah di Jakarta, Kamis (10/11).

Donald Trump dalam beberapa kesempatan semasa kampanye memang nampak sangat tegas untuk kebijakan terkait imigran. Namun menurut Fahri, ketegasan Amerika terkait imigran sesungguhnya sudah lama berlangsung. Utamanya pasca peristiwa 911.

Saat itu, lanjut dia, untuk memperketat masuknya imigran, Amerika Serikat membuat suatu badan yang dikenal dengan nama Home Land Security yang di dalamnya ada institusi yang disebut Border Protection.

"Sekarang dia (Trump) mau membangun tembok besar di Meksiko. Saya kira ngga begitulah. Saya tidak melihat. kita sudah mengikuti konvensi freedom of Transportation, Freedom of Momment. Jadi manusia gak boleh dibatasi bergerak. orang mau cari hidup boleh kemana aja. Tidak boleh membatasi kebebasan orang untuk keluar masuk suatu negara tidak sesuai dengan konvensi dunia," ujarnya.

Maka dari itu, meski dalam kampanye Trump sangat mengeksploitir pemilih orang-orang imigran, tapi pada dasarnya setelah dia jadi presiden, Trump diyakini Fahri akan lebih kompromi.

"Saya katakan harus liat dua realitas. Pertama, pemilih yang semakin ke kanan (imigran). Ini mempengaruhi semua negara termasuk Eropa. (Yang kedua) orang semakin protektif, di Indonesia akan muncul gejala itu. Apalagi setelah MEA. Tapi itu dinamika pemilih yang dieksploitir supaya dia terpilih," jelasnya.

Apalagi, lanjut Fahri, Trump yang selama ini terkesan anti Islam sendiri adalah pengusaha pragmatis yang di banyak negara Muslim, ada Menara Trump (Trump Tower).

"Saya inget dalam situasi yang kontroversial itu, Presiden Erdogan kan terpaksa meresmikan Donald Trump atau Trump Tower di Istanbul. Hampir semua negara Arab ada Trump Tower. Jadi dia pragmatis dan punya mitra dagang di Timur Tengah yang sangat banyak. Jadi kalau dia keras melarang orang Islam dan sebagainya, itu akan sulit dia lakukan. Karena pada dasarnya bisnis dia di sana," yakinnya.

Jika Trump masih tetap pada pendiriannya yang anti imigran dan Islam, maka Fahri yakin Trump Tower yang ada di seluruh dunia akan dijadikan sebagai pusat-pusat demonstrasi. Bukan lagi kedutaan AS.

"Suksesnya kalau Trump malah membangun di seluruh dunia. Bisa jadi mitra bisnis dia di sini Pak Hary Tanoe bikin (Trump Tower di Indonesia)," tukasnya.

Diposting 11-11-2016.

Dia dalam berita ini...

Fahri Hamzah

Anggota DPR-RI 2014
Nusa Tenggara Barat