Anggota Komisi VII DPR RI Satya W. Yudha apresiasi langkah yang telah dilakukan PT. Pertamina (Persero) dalam mengantisipasi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah.
Hal tersebut disampaikan Satya demikian sapaan akrabnya saat Rapat Dengar Pendapat Komisi VII dengan Direktur Utama PT. Pertamina Dwi Soetjipto dipimpin Ketua Komisi VII Gus Irawan Pasaribu dengan agenda Evaluasi Pelaksanaan Satgas Penyaluran BBM dan LPG Puasa dan Hari Raya Idul Fitri 1437 H Tahun 2016.
“Saya apresiasi langkah yang telah dilakukan PT. Pertamina (Persero) dalam mengantisipasi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah,” kata politisi Partai Golkar ini di Ruang Rapat Komisi VII, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (18/07/2016)
“Suka tidak suka kita tidak mendengar secara massif, complain mengenai jumlah volume. Jadi saya rasa volume yang disediakan terpenuhi. PT. Pertamina telah berusaha semaksimal mungkin dan telah memenuhinya,” tambahnya.
Namun ketika berbicara distribusi, Satya menilai ada plus minusnya. Menurutnya dikuasainya SPBU yang kemdian mengganggu alur distribusi kepada PT. Pertamina menjadi hal yang perlu disikapi dikemudian hari.
Kedepan, ia mengharapkan, untuk mengantisipasi lebaran tidak bisa dijatuhkan pada satu sektor dalam hal ini Pertamina atau Kementerian ESDM saja. Karena menurutnya ada kementerian lain yang mestinya ikut bertanggung jawab.
“Kami tidak melihat fokus perhatian masyarakat pada distribusi BBM yang non Pertamina, ini tenggelam semua. Ini yang musti ditonjolkan, karena distribusi BBM tidak hanya Pertamina. Kalau dijalur Pantura itu ada AKR yang dominan, ini yang harus diajak menjadi satu kesatuan untuk mengantisipasi permasalahan mudik lebaran yang sangat perlu kerjasama,” paparnya.
Sebelumnya dalam kesempatan yang sama, Dirut PT. Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto menjelaskan bahwa Posko Satgas Pertamina merupakan bagian Satgas yang dibentuk pemerintah dengan melibatkan Kementerian ESDM, Kepolisian Republik Indonesia dan pihak-pihak terkait. Satgas dimulai dari tanggal 21 Juni sampai dengan 21 Juli 2016
Mengenai ketahanan stok menjelang lebaran dan setelah lebaran, Dwi menyatakan aman. “Kita sudah menambah stok diawal satgas dan ketat kelola serta dipantau di H-7 dan H+12 dan cukup bagus,” tegasnya.
Sementara Direktur Hulu PT. Pertamina Syamsu Alam menambahkan, bahwa antisipasi yang telah dilakukan menghadapi arus mudik dan balik antara lain :
Satu, selain SPBU PT. Pertamina menambah storage berupa SPBU kantong. Ini adalah mobil tangki yang diisi penuh dan ditaruh dekat SPBU agar supplynya tidak jauh. Ada kurang ebih 8 SPBU kantong yang ditambahkan PT. Pertamina.
Kedua, PT. Pertamina berkoordinasi dengan Kepolisian terutama dengan Polda setempat untuk melakukan pengawalan terutama untuk kontra flow. Ini sudah disiapkan dari awal.
Ketiga, PT. Pertamina menyediakan BBM kemasan yang jumlahnya cukup besar. Kemasan ini terdiri dari 1 liter dan 2 liter untuk sepeda motor, kemudian kemasan 5 liter dan 10 liter khusus untuk mobil. Kemasan BBM ini ditempatkan bukan hanya di jalan toll tetapi juga di jalur Pantura.