Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Dikunjungi MPR, Vatikan Akui Pancasila Kunci Kerukunan Beragama di Indonesia

Ketua MPR Zulkifli Hasan mengunjungi Vatikan. Kunjungan tersebut bertujuan memperkuat upaya Indonesia dan Vatikan dalam mempromosikan dialog antarumat beragama (interfaith dialogue). 

Kunjungan tersebut digelar Selasa (26/4) lalu. Dalam kunjungan yang disertai Dubes RI untuk Tahta Suci, A Agus Sriyono, delegasi MPR RI diterima oleh Kardinal Jean-Louis Tauran, Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antarumat Beragama.

Mengawali pertemuan, Ketua MPR RI memaparkan informasi terkait kerukunan antarumat beragama di Indonesia yang dilandasi prinsip Bhineka Tunggal Ika. Ketua MPR RI menilai Indonesia cukup berhasil mempertahankan kerukunan antarumat beragama, meskipun masih ada 'riak-riak intoleransi'. 

"Sebagai indikator, pemilihan ataupun penunjukan pejabat publik di Indonesia tidak memprasyaratkan latar belakang agama seseorang. Hal ini disebabkan konstitusi Indonesia menjamin adanya persamaan hak dan kewajiban semua warga negara Indonesia di hadapan hukum dan pemerintahan," kata Ketua MPR dalam siaran pers MPR RI, Kamis (28/4/2016).

Ketua MPR RI menegaskan keberagaman bangsa Indonesia merupakan kekuatan. Pernyataan ini mendapatkan dukungan spontan dari Kardinal Tauran. Menurut Kardinal Tauran, dalam pertemuan tersebut, Pancasila merupakan kaidah fundamental bagi kehidupan beragama di Indonesia yang disebut sebagai kunci untuk mempertahankan kerukunan antarumat beragama.  Dengan demikian, Pancasila patut menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia karena fundamental values yang terkandung dalamnya diakui secara universal. 

Isu lain yang mengemuka dalam pertemuan tersebut terkait penyelenggaraan kegiatan interfaith dialogue di Indonesia dengan melibatkan Vatikan. Kardinal Tauran menanggapi bahwa aktivitas dialog dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya dialogue of life melalui penanaman nilai-nilai kerukunan sejak dini dalam keluarga dan dialogue of action melalui bantuan kemanusiaan. 

Pancasila dinilai menjadi modal yang kuat bagi Indonesia. Dialog sesungguhnya perlu dikembangkan pada tingkat akar rumput dan para elit politik perlu lebih mendengarkan aspirasi masyarakat. Kardinal Tauran juga menggarisbawahi perlunya pendidikan sejarah dan moral guna menanamkan nilai-nilai toleransi dan persaudaraan. 

"Intinya, dialog perlu difokuskan pada masyarakat bawah dan menyentuh kebutuhan mereka. Agama dalam hal ini perlu dipahami sebagai bagian dari solusi dan bukan bagian dari persoalan," sambung Ketua MPR.

Kunjungan Ketua MPR RI mendapatkan apresiasi Kardinal Tauran. Ketua MPR RI juga mengapresiasi Kardinal Tauran yang ternyata cukup luas wawasannya mengenai Indonesia bahkan mengenai Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia.

Hadir mendampingi Ketua MPR RI dalam kunjungan tersebut Ir. Alimin Abdullah, Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional  MPR RI; H. Abdul Kadir Karding, S.Pi, M.Si., Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa MPRI RI; Prof. Dr. John Pieris, S.H., M.S., Ketua Kelompok DPD di MPR RI; Mulfachri Harahap, S.H., Wakil Ketua Komisi III DPR RI; Ma'ruf Cahyono, S.H. M.H., Sekretaris Jenderal MPR RI. 

Diposting 29-04-2016.

Mereka dalam berita ini...

Mulfachri Harahap

Anggota DPR-RI 2014
Sumatera Utara I

John Pieris

Anggota DPD-RI 2014
Maluku

Abdul Kadir Karding

Anggota DPR-RI 2014
Jawa Tengah VI

Alimin Abdullah

Anggota DPR-RI 2014
Lampung II

Zulkifli Hasan

Anggota DPR-RI 2014
Lampung I