PT Pertamina menyediakan bahan bakar minyak (BBM) kalengan jenis Pertamax untuk mengantisipasi tingginya permintaan selama arus mudik. Namun, bahan bakar kemasan tersebut diimbau tak dibawa dalam perjalanan jauh maupun disimpan dalam waktu lama.
Anggota Komisi VII DPR, Joko Purwanto, menyatakan, para pemudik sebaiknya tak menyimpan BBM kalengan dalam waktu lama atau menjadikannya cadangan bahan bakar selama perjalanan. Menurut dia, BBM tersebut harus segera digunakan setelah pembelian, karena tujuan pemasaraannya adalah memudahkan para pemudik yang kesulitan bahan bakar di tengah kemacetan.
“Sifat bahan bakar berbeda dengan oli atau minyak rem. Jika BBM kalengan itu disimpan dalam suhu panas, ya bisa bereaksi. BBM disimpan di bagasi, macet panjang, suhu panas, saya khawatir terjadi ledakan,” ujar Joko, Minggu (12/7).
Diketahui, PT Pertamina menyediakan BBM dalam kemasan kaleng untuk memenuhi kebutuhan pemudik lebaran tahun ini. BBM kemasan yang disediakan adalah jenis bahan bakar khusus (BBK), yakni Pertamax, Pertamax plus dan Pertamina Dex. BBM tersebut tersedia di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan non-SPBU berada di jalur mudik, khususnya Pulau Jawa.
Melanjutkan keterangannya, Joko mengapresiasi terobosan PT Pertamina membuat BBM kemasan. Namun, ia meminta, PT Pertamina terus menyosialisasikan fungsi dan tujuan pembuatan produk tersebut.
“Saya yakin pihak Pertamina telah menghitung keamanan dan kekuatan kemasan BBM tersebut. Tetapi, kita tidak harus bergerak setelah adanya insiden ledakan. Ini harus terus disosialisasikan agar masyarakat mampu menggunakannya secara bijak,” jelas politikus PPP ini.
Sebelumnya, Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina, Ahmad Bambang menyatakan, BBM kalengan dijual untuk mengatasi kemacetan. Ia meminta BBM tersebut tak dibawa dalam perjalanan jauh atau disimpai dalam waktu lama. “BBM itu kami sediakan di tol yang rest area-nya tidak memiliki SPBU, serta tol yang jarak SPBU-nya jauh seperti Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Di sepanjang jalur Pantura juga disediakan, karena kami khawatir para pemudik yang terkena macet kehabisan bahan bakar di tengah perjalanan,” jelas Bambang.
Mengantisipasi kebutuhan BBM saat arus mudik, Pertamina juga menyediakan mobil tangki berisikan BBM di sekitar pintu tol, di antaranya ruas Tol Cipali. Ia berharap, keberadaan BBM kalengan dan mobil tangki dapat membantu memenuhi kebutuhan BBM pemudik.