Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), meresmikan satu bengkel untuk perakitan, perbaikan, dan perawatan panel listrik tenaga surya, yang peralatan dan komponennya merupakan teknologi India. Bengkel itu sendiri mengelola 254 panel Listrik Tenaga Surya (LTS) yang ada didesa tersebut.
Peresmian dilakukan Bupati Timor Tengah Selatan, Paulus Victor Rollan Mella, di desa Koa, kecamatan Mollo Barat, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.
Pendirian bengkel panel ini, merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang dilaksanakan antara Yayasan Wadah Titian Harapan dan Yayasan Arsari Djojohadikusumo. Kedua yayasan tersebut fokus di bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat miskin. Kerja sama ini juga melibatkan Al Njoo dari Give 2 Asia dan Pemerintah India melalui Barefoot College.
Dalam peresmian, hadir Pembina Yayasan Arsari Djojohadikusumo, Anie Hashim Djojohadikusumo, bersama Duta Besar India untuk Indonesia Gurjit Singh dan Ketua Komisi V DPR Fary Djemi Francis.
Sehari sebelumnya, juga telah diresmikan tiga Bengkel LTS di Kabupaten Sikka, Maumere, NTT. Masing-masing di Dusun Pomat, Desa Wailiti, di Kampung Wuring Lembah, Kelurahan Wuring, keduanya di Kecamatan Alok Barat, dan di Dusun Wolomude, Desa Teka Iku, Kecamatan Kangae, Sikka Maumere.
Anie Hashim, dalam keterangannya menuturkan, dengan masuknya listrik di dusun- dusun diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan setempat, sebab anak-anak dapat belajar pada malam hari.
"Sebelum ada listrik, anak-anak dusun ini umumnya sekitar pukul enam petang sudah selesai belajar. Listrik amat penting karena dapat membawa kesejahteraan. Daerah yang kondisi listriknya baik cenderung lebih sejahtera," kata Anie, Rabu (8/7).
Dalam kerja sama tersebut, Barefoot College juga melatih delapan warga asal NTT. Mereka dilatih selama enam bulan, yakni dari 16 September 2013-14 Maret 2014 di Tilonia, Jaipur, India.
Peserta yang dipilih semuanya adalah perempuan yang telah berusia tua dan berpendidikan rendah, yang umumnya hanya tamatan sekolah dasar. Mereka dididik dan dilatih merakit, memelihara, dan mampu memperbaiki panel LTS.
Setelah selesai mengikuti pendidikan dan pelatihan, pihak Yayasan Wadah Titian Harapan dengan dukungan sejumlah donatur kemudian mendatangkan bahan dan komponen yang langsung dirakit oleh delapan peserta itu menjadi panel LTS, yang kemudian sejak Mei 2015 telah dioperasikan 96 panel LTS di Dusun Wolomude, 55 di Pomat, dan 254 panel LTS di Desa Koa.