Di tengah kondisi ekonomi nasional yang merosot saat ini, koperasi diharapkan dapat melakukan terobosan untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perbaikan ekonomi.

Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Kementerian Koperasi dan UMKM siang ini, beberapa Anggota Komisi VI DPR RI mengatakan bahwa seharusnya koperasi dapat dikembangkan dan diberdayakan semaksimal mungkin, tidak di daerah besar tetapi juga di daerah terpencil.

Anggota Komisi VI Kholilurrahman mengatakan, Kementerian Koperasi dan UMKM hendaknya mampu memberdayakan beberapa koperasi yang dinilai memiliki potensi baik.

“Contohnya, dalam lingkungan pesantren, ada yang namanya kopontren, yaitu koperasi pondok pesantren. Nah, ini yang hampir kita lupakan. Ada satu bukti kopontren yang maju dan di tingkat swasta menjadi koperasi nomor satu, yaitu Kopontren Sidogiri di Pasuruan,” ujar Kholilurrahman.

Ia mengatakan, pengelolaan kopentren tersebut dapat dijadikan contoh untuk memajukan koperasi lainnya. “Di situ (kopontren) pengelolaannya sangat bagus dan sampai saat ini, semua kegiatannya dalam rangka pengembangan ekonomi masyarakat bisa dipertanggungjawabkan. Saya berharap potensi ini dapat dikembangkan dengan baik,” ungkapnya.

Selain memberdayakan koperasi yang memiliki potensi baik,  Kementerian Koperasi dan UMKM juga diharapkan untuk bisa melakukan pemerataan koperasi di daerah tertinggal.

“Jadi kita bukan hanya memperhatikan koperasi dalam skala besar (kota-kota besar), tetapi koperasi di daerah tertinggal saya minta juga diperhatikan. Jangan hanya menggelontorkan dana besar untuk koperasi dalam kategori nasional, tapi mungkin akan lebih efektif apabila diadakan pemerataan, sekalipun dana tidak besar. Tentu ini dilaksanakan dengan pengawasan yang ketat,” kata Kholilurrahman.

Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR lainnya, Juliari P Batubara, menggarisbawahi program revitalisasi koperasi. “Menurut saya, koperasi bukan hanya sekedar direvitalisasi, tetapi juga harus direvolusi. Saya mengusulkan kalau koperasi ini harus kita bikin besar supaya bisa bersaing dengan swasta dan BUMN. Oleh karena itu, kalau memang ada koperasi yang bisa kita support menjadi besar, saya rasa tidak ada masalah jika ada pihak-pihak yang ingin investasi disini,” ungkapnya.