Wakil Ketua DPRD Gresik asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Sholihuddin jarang ngantor. Kebiasaan Sholihuddin itu menjadi ras-rasan anggota dewan lainnya yang mempertanyakan kebiasaannya.
Sejak dilantik menjadi wakil rakyat Agustus 2014 lalu. Wakil Ketua DPRD Gresik asal Fraksi PKB itu, hampir dua minggu jarang ke kantor. Padahal, sebagai wakil rakyat apalagi posisi wakil ketua kebiasaannya tersebut kerap kali dilakukan. Sehingga, ruangan yang disediakan oleh Sekretariat DPRD Gresik kosong melompong.
"Kalau wakil ketuanya kerap kali tidak ada di tempat. Bagaimana dia bisa memonitor kerjaannya," kata salah satu anggota dewan yang enggan disebut namanya, Rabu (11/02/2015).
Masih menurut anggota dewan itu, kalau sudah menyalahi aturan seharusnya juga ditindak. Jadi jangan anggota saja yang disorot. Pasalnya, sudah dua minggu tidak tahu keberadaannya dan menghadiri acara apa.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Gresik asal Fraksi PKB, Sholihuddin membantah dirinya jarang ngantor. Bahkan, dirinya selalu hadir kalau ada kegiatan dewan. "Soal saya jarang ke kantor itu tidak benar. Malahan hadir di rapat pembahasan anggaran slintutan Rp 13 milliar. "Saya juga mendampingi komisi B kunker di Tulungagung dan Kediri," tuturnya.
Ia menambahkan, sebagai wakil rakyat tidak seharusnya terus-menerus di dalam kantor. Tetapi, wajib hukumnnya turun ke bawah menyerap aspirasi rakyat.
"Kami ini layaknya staf dewan yang PNS, ngantor tiap hari. Tugas wakil rakyat di DPRD adalah mengawal aspirasi apa yang diinginkan oleh rakyat. Jadi tidak harus ngantor tiap hari," ungkapnya.