DPRD Medan meminta Dirut Perusahaan Daerah (PD) Pasar sementara waktu ‘cooling down’ dengan mendekati para pedagang gar mau pindah ke lokasi penampungan dengan damai.

Demikian Wakil Ketua DPRD Medan Burhanuddin Sitepu saat memimpin Rapat Lintas Komisi A, C dan D terkait Pasar Timah di ruang Badan Anggaran (Banggar), Selasa (10/2) sore.

Rapat itu selain dihadiri unsur pimpinan dewan lainnya Ihwan Ritonga, Ketua Ketua Komisi A,Komisi C dan Komisi D beserta masing-masing anggota, juga Dirut PD Pasar, Dinas Bina Marga, Kepala Bagian Aset Pemko Medan, Wakapolres Medan AKBP Yusuf Hondawantri Naibaho.

Burhanudin Sitepu juga menyampaikan pihaknya meminta kepada ketiga komisi agar menyerahkan rekomendasi tertulisnya pada pimpinan dewan terkait rencana revitalisasi Pasar Timah.

Sebelumnya, Ketua Komisi C Salman Alfarisi mengutarakan Pasar Timah harus direvitalisasi guna diremajakan menjadi pasar tradisional modern yang tertata baik dan tidak kumuh.

“Komisi C mendukung semua pasar yang akan direvitalisasi Pemko Medan. Jadi tidak hanya pasar timah saja yang kita dukung revitalisasinya, akan tetapi seluruh pasar di Kota Medan yang sudah masuk dalam perencanaan Pemko Medan untuk direvitalisasi," tegas Salman.

Segera Direvitalisasi

Hal senada juga diutarakan Wakil Ketua Komisi C Godfried Effendi Lubis yang mengharapkan agar Pasar Timah segera direvitalisasi sebab semuanya sudah memenuhi unsur.

"Awalnya para pedagang sudah setuju dilaksanakannya revitalisasi namun karena ada penghasut jadi mentah kembali. kami sinyalir ada provokator yang pengaruhi pedagang agar tidak pindah," tukasnya sembari menyatakan Komisi C beberapa waktu lalu sudah meninjau penampungan pedagang yang sangat memadai.

Anggota Komisi C lainnya Herri Zulkarnain juga mendukung revitalisasi Pasar Timah yang juga merupakan program Pemerintah Pusat guna merevitaliasi pasar tradisional menjadi tradisional moderen guna memajukan para pelaku usaha UKM.

“Dengan revitalisasi pasar yang semula kumuh menjadi tertata baik. Karenanya kami juga selaku Fraksi Partai Demokrat juga mendukung revitalisasi ini,” tukas Herri yang juga Ketua Fraksi Demokrat sembari menyatakan jika ada masalah para pedagang bisa berkoordinasi dengan pihak PD Pasar maupun pengembang.

Demikian juga disampaikan Boydo H Panjaitan yang menyayangkan adanya upaya pihak tertentu sengaja mengobok obok revitalisasi Pasar Timah.

Padahal jika pasar itu tidak jadi direvitalisasi yang rugi pedagang itu juga jika dikembalikan menjadi posisi semula sebagai jalan.

Adapun Ketua Fraksi PDIP Roby Barus dalam pertemuan itu mendorong agar segera dilaksanakannya revitalisasi dan meminta oknum-oknum yang menjadi provokator bagi pedagang agar menghentikan tindakannya.

“Fraksi PDIP Kota Medan mendukung revitalisasi Pasar Timah,” tukasnya.

Tolak Revitalisasi

Sementara itu Ketua Komisi D Ahmad Arif tidak setuju revitalisasi Pasar Timah karena luasnya tidak memadai.

Politisi PAN ini menyesalkan sikap Walikota Medan yang tidak mampu mencari jalan keluar soal Pasar Timah yang telah menyalahi aturan Perda No 31 Tahun 1993.

Pasar Timah menempati badan jalan dan di atas parit, di mana aturan Perda tidak membolehkan pasar dibangun di badan jalan dan di atas parit.

Ilhamsyah, anggota komisi D yang juga politisi Partai Golkar juga tidak setuju dengan revitalisasi.

Ketua Komisi A Ratna Sitepu mengutarakan revitalisasi Pasar Timah perlu pembahasan lebih mendalam lagi.  Sementara itu Dirut PD pasar Benny Sihotang mengutarakan akan mengembalikan Pasar Timah kepada fungsinya semula sebagai jalan.

"Saya pasrah mau diapakan Pasar Timah ini," papar Benny sembari menyatakan agar tidak terjadi keributan di luar sana, dirinya setuju jika dikembalikan ke fungsi semula.

 Sementara itu Kabag Aset Pemko Medan Agus Suriono mengakui Pasar Timah sejak zaman Belanda merupakan Jalan Timah dan sampai sekarang belum ada perubahan dan masih tercatat sebagai aset Pemko Medan dan juga terdaftar di Dinas Bina Marga. Muliadi Siswanto, kepala bidang di Bina Marga juga mengakui di kawasan Jalan Timah ada terdapat parit/gorong besar.