Calon anggota legislatif (caleg) incumbent tak bisa berleha-leha dalam Pemilu 2014. Apalagi di daerah pemilihan (Dapil) I Jawa Timur (Surabaya- Sidoarjo) di mana calon pemilih mempunyai tingkat kesadaran politik tinggi.
Pengamat Politik Universitas Airlangga Surabaya Suko Widodo mengatakan peluang caleg incumbent khususnya di dapil 1 (Surabaya - Sidoarjo) untuk terpilih kembali cukup tipis. Pasalnya, kinerja mereka selama menjadi anggota DPR RI tidak terlalu dirasakan masyarakat Surabaya dan Sidoarjo. “Berdasar pada kinerja mereka, kita memprediksi caleg incumbent akan banyak berguguran bulan April mendatang ini,” ujarnya kemarin.
Para pendatang baru yang merebut kursi ke DPR RI lebih berpotensi menang dibandingkan dengan caleg incumbent. Di Demokrat misalnya Fandi Utomo Caleg No 6 untuk DPR RI lebih berpeluang untuk menang dibandingkan dengan caleg incumbent seperti Lucy maupun Imam Sunardhi. “Masyarakat lebih respek kepada caleg yang turun langsung ke masyarakat. Bukan hanya yang pasang baliho saja,” terangnya.
Terkait caleg yang tersangkut kasus korupsi, Suko menyatakan ternyata masyarakat tak selalu memperhatikannya. Menurutnya, masyarakat hanya menilai dari seberapa sering dan intensif para caleg tersebut berinteraksi dengan mereka. “Masyarakat lebih melihat mereka yang langsung menyapa terlepas dari caleg itu pernah terlibat kasus korupsi atau tidak,” ucap dia. Sebagaimana diketahui, dapil 1 Surabaya - Sidoarjo untuk DPR RI dikenal sebagai dapil neraka.
Ini lantaran banyak tokoh utama partai yang bertarung untuk memikat dukungan masyarakat Surabaya - Sidoarjo. Sebut saja di Partai Demokrat ada Fandi Utomo (Mantan Calon Walikota Surabaya), Lucy (Anggota DPR RI), Imam Sunardhi (Ketua DPRD Jawa Timur). Terpisah, hasil survey di internal Partai Demokrat Jatim untuk DPR RI daerah pemilihan Jatim 1 menunjukan elektabilitas tertinggi ada di Fandi Utomo.
Lucy yang notabene incumbent malah diurutan empat. “Memang untuk hasil survey di internal partai posisi pertama ditempati Fandi Utomo. Survey Januari sampai pertengahan Februari kemarin,” tegas salah satu pengurus DPD Partai Demokrat Jatim yang menolak disebut namanya.
Sementara itu Caleg Dapil I DPR RI dari Partai Golkar Priyo Budi Santoso terus mengalang dukungan dari para calon pemilih. Wakil Ketua DPR RI ini mendekati pengurus RT/RW se-Surabaya dan Sidoarjo. Priyo mengatakan dirinya hanya meminta izin akan maju kembali dari dapil 1 Jatim. “Saya berada di sini untuk kulonuwun persiapan menghadapi pemilu 9 April mendatang. Karena tanpa sampean (ketua RT dan Ketua RW.red) yang hadir, saya tidak ada apa-apan,” kata Priyo di Gedung Juang 45 Surabaya Sabtu (22/2) malam.
Pertemuan berlangsung akrab dan dalam nuansa yang sederhana. Caleg Golkar dengan nomor urut I ini mengungkapkan, masih banyak kepentingan masyarakat di Surabaya dan Sidoarjo yang perlu diperjuangkan ke pemerintah pusat. Dia mencontohkan, kebutuhan kesejahteraan masyarakat yang memang harus dicover pemerintah pusat. Dalam pertemuan itu, perwakilan RT-RW mengaku bertekad untuk mendukung kembali Priyo Budi Santoso.
Mereka menyatakan, Priyo harus melanjutkan tugasnya di DPR 2014- 2019 mendatang. “Kami bersama pengurus RT dan RW di dapil 1 mendukung pak Priyo duduk kembali sebagai anggota DPR RI,” terang mereka serempak. Munir salah satu Ketua LKMK di kota Surabaya menyampaikan, silaturahmi ketua-ketua RT-RW se Kota Surabaya dengan Priyo Budi Santoso merupakan momen penting.
Ini akan menjadi tolok ukur keseriusan warga Surabaya memberikan dukungan pada caleg asal Partai Golkar tersebut. Apalagi, Priyo dengan motto peduli, berani dan santun ini diharapkan mampu mengawal kepentingan masyarakat. “Kami berharap Bapak Priyo Budi tetap amanah mengemban amanat masyarakat,” pungkasnya. ïŸdeny bachtiar