Perempuan Caleg Babel Komitmen Bekemas

Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak Republik Indonesia bekerjasama dengan Norwegia Embassy dan Empowered Live Resilient Nations menggelar Traning Perempuan Caleg DPR, DPRD Provinsi,Kabupaten/ Kota dan Calon Anggota DPD.

Kegiatan berlangsung di Hotel Santika Bangka dari tanggal 16-18 Januari 2014. Diikuti oleh sebanyak 37 perempuan calon anggota legislatif dari berbagai lintas partai politik 2014 Babel.

Peserta mendapatkan pembekalan materi untuk menghadapi pileg 2014, seperti pemahaman terhadap Undang-Undang Pemilu, teknis pileg 2014 hingga sanski hukum dan sebagainya.

Materi-materi ini disampaikan oleh Zulteri dari Panitia Pengawas Pemilu 2014 Bangka Belitung, Fahrurozi dari Komisi Pemilihan Umum Babel, Hanna dari Norwegian Embassy, Husein dari Emprowered Live Resilient Nations dan Budi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.

Dalam kesempatan ini beberapa peserta tak lupa mengungkapkan kesannya dan harapannya dari kegiatan ini, Zubaidah salah satu peserta mengatakan kegiatan ini bagus karena dirinya bersama sejumlah perempuan caleg lainnya tidak ingin maju sebagai caleg 2014 sebagai ajang coba-coba apalagi main-main.

"Perempuan caleg Babel juga ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat agar semakin cerdas dalam menentukan sosok wakil rakyat yang akan dipilih dan bukan karena melihat dari pemberian uang maupun barang yang disodorkan para caleg," ungkapnya.

Tak hanya Zubaidah, sejumlah caleg lainnya seperti Jamilah dari juga berharap serupa.

"Lewat traning ini agar perempuan semakin bersemangat menghadapi moment pemilu dan caleg perempuan caleg Bangka Belitung harus mampu mencapai pemenuhan kuota 30 %," harapnya.

Amel, caleg DPR RI ingin kehadiran para anggota legeslatif perempuan dapat memperbaiki carut-marut dunia politik di Negeri Serumpun Sebalai.

Usai traning peserta lintas partai ini pun membuat komitmen bersama-sama dengan tagline Bekemas
(Bersih Untuk Kesejahteraan Masyarakat). Bahwa siapapun nanti yang terpilih dan berhasil duduk di gedung dewan perwakilan rakyat, maka harus menjadi pelopor politik bersih dan beretika. Serta harus memperjuangkan kesetaraan gender dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat berbasis kearifan lokal.