Anggota DPR Pandang PRJ Tak Ubahnya Ajang Pasar Bebas

Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang pada konsepa awalnya merupakan pesta rakyat dan ruang di mana Jakarta menampilkan industri kreatif masyarakatnya sendiri, secara perlahan-lahan telah bergeser fungsi dan perannya menjadi ajang pasar bebas yang tidak lagi melirik usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang seharusnya lebih difasilitasi dan mendapat prioritas disana.

“Tidak usaha ditutup-tutupi lagi, memang faktanya selama ini PRJ itu ajang konsumeristik dan lebih didominasi produk-produk asing ketimbang domestik,” ujar anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PAN, Muhajir.

Menurut legislator dari dapil Jabar XI (Garut dan Tasik) itu, harus diakui bahwa PRJ memang telah berubah wajah menjadi ajang pameran terbesar di Asia Tenggara yang ditandai dengan peningkatan jumlah pengunjung, jumlah peserta pameran, kualitas penyelenggaraan, dan nilai transaksi yang dihasilkan. Peningkatan jumlah peserta dan nilai transaksi itu menunjukkan, bahwa PRJ dapat menjadi sarana promosi dan pemasaran yang efektif.

Seharusnya ajang tersebut menjadi wahana untuk mempromosikan berbagai produk UMKM atau setidaknya berperan memberdayakan kelompok masyarakat ekonomi menengah ke bawah di Jakarta, dan bukan sebaliknya. Pada faktanya, kelompok UMKM yang difasilitasi di PRJ tidak berimbang dengan produsen raksasa dan harga sewa stand untuk mereka juga sangat tinggi.

Kondisi yang seperti itu, kata Muhajir, tentunya bertolak belakang dengan semangat menjadikan bangsa Indonesia sebagai tuan rumah di negerinya sendiri. “Ingat bahwa sebentar lagi kita akan memasuki masyarakat ekonomi ASEAN, dimana produk-produk negara tetangga akan semakin membanjiri Indonesia. Ancang-ancang kerah itu sudah mulai jelas terlihat di arena PRJ, dimana produk asing lebih banyak mendominasi disana,” Muhajir menyayangkan.

Oleh karena itu, ia menambahkan, pihaknya akan mendesak Komisi VI untuk melakukan kunjungan spesifik ke PRJ untuk melihat langsung bagaimana sesungguhnya upaya melibatkan kalangan UMKM dan industri kreatif, setelah mereka jarang terfasilitasi dalam even besar.

Muhajir memandang bahwa UMKM itu sesungguhnya merupakan potensi besar yang harus digali dan difasilitasi secara layak. “Kasih ruang buat mereka, fasilitasi mereka dengan panggung dan stand yang murah. Kasih mereka tempat cari uang di tempat yang bagus minimal setahun sekali di PRJ itu,” katanya.

Pada bagian lain, Muhajir juga menyatakan akan mendukung upaya Pemprov DKI Jakarta memindahkan lokasi PRJ dari JIExpo ke Monas apabila hal tersebut benar-benar merupakan langkah awal mengembalikan konsep PRJ yang sudah semakin elitis dan hanya bisa dinikmati oleh warga yang mampu bayar. Ia berharap konsep yang dibangun Pemprov DKI ini bisa menjadii ajang hiburan gratis dalam memeriahkan HUT Jakarta, tanpa mengurangi sisi nilai ekonomi.

Saat ini harga tiket masuk Pekan Raya Jakarta (PRJ) tahun ini naik Rp5000 dibandingkan dengan tahun lalu menjadi Rp25 ribu untuk hari biasa, dan Rp30 ribu untuk akhir pekan.

Diposting 11-06-2013.

Dia dalam berita ini...

A. Muhajir

Anggota DPR-RI 2009-2014 Jawa Barat IX
Partai: PAN