Seorang anggota DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB), Muhammad Nur Yasin, nyaris terkena peluru nyasar.
Peristiwa itu terjadi saat Yasin menerima tamu di rumahnya di Jalan S Parman, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu, 24 April 2013. Dia berada di Jember untuk menghadiri peletakan batu pertama Kantor Gerakan Pemuda (GP) Ansor.
“Saat itu, saya dan tamu sedang duduk-duduk di beranda rumah. Tiba-tiba ada peluru melesat sekira 30 sentimeter dekat saya,” kata Yasin, seraya menambahkan peluru kemudian menghantam atap fiber di rumahnya.
Peristiwa itu membuat Yasin dan tamunya panik. “Saya tidak menuduh itu peluru siapa, tapi yang punya peluru seperti itu kan kalau tidak tentara, polisi, anggota Perbakin, atau perampok. Ini yang mana,” kata Yasin.
Dia meminta polisi dan TNI segera menyelidiki persoalan ini. “Saya minta jawaban tertulis. Kalau saya puas dengan jawaban itu, tidak akan saya lanjutkan. Tapi kalau tidak puas, saya akan munculkan di Komisi I DPR untuk diteliti," kata anggota Komisi VII DPR itu.
Polisi dan personel TNI AD sudah melakukan olah TKP di rumah Yasin. "Saya tunggu investigasi polisi secara benar,” tandas pria yang kembali maju dalam pencalegan melalui PKB itu.
Sementara itu, Kapolres Jember, AKBP Jayadi, mengaku sudah mengamankan proyektil atau anak peluru yang menerjang rumah Yasin. Berdasarkan penyelidikan dan keterangan saksi, termasuk Yasin, peluru itu mengenai atap rumah lalu jatuh ke lantai. Namun, berdasarkan pemeriksaan awal, tidak peluru melesat tidak diawali oleh ledakan atau letusan senjata api.
“Anak peluru itu juga tidak terlihat ada bekas keluar dari selongsong senjata api seperti telah digunakan dalam tembakan. Proyektil tersebut diduga jatuh bukan karena tembakan, melainkan karena dilempar oleh orang tertentu dan tidak membahayakan karena tidak aktif," terang Jayadi.
Dia mengaku belum bisa menyebutkan proyektil itu milik siapa dan dari satuan mana. Polres Jember akan melakukan uji balistik ke Polda Jatim.