Ahmad Farhan Hamid: Pembangunan Karakter Dimulai Dari Keluarga

Indonesia sedang menghadapi masalah dalam pembangunan karakter bangsa.Ini terlihat dari masih terjadinya tawuran antar pelajar dan mahasiswa. Sosialisasi Empat Pilar (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika) belum tertanam pada generasi muda seperti tercermin pada karakter. .

"Daya jangkau MPR untuk memasyarakatkan Empat Pilar memang masih terbatas," kata Wakil Ketua MPR Ahmad Farhan Hamid kepada pers usai membuka seminar nasional bertema "Pembangunan Karakter Bangsa: Upaya Mewujudkan Visi Indonesia Masa Depan" di Makassar, Senin 1 Oktober 2012. Ahmad Farhan Hamid menjawab pertanyaan tentang seringnya seminar dan kegiatan sosialisasi Empat Pilar namun masih terjadi tawuran antar pelajar atau mahasiswa.

Menurut Ahmad Farhan Hamid, rakyat Indonesia jumlahnya sangat besar. Sosialisasi Empat Pilar tidak bisa menjangkau semua warga. Dalam satu kegiatan sosialisasi hanya diikuti sekitar 200 orang. "Jadi memang masih sedikit yang tercover. Tapi kita tidak boleh berhenti," katanya.

Persoalan karakter bangsa tidak hanya dihadapi Indonesia. Negara seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa juga masih terjadi tawuran-tawuran."Apalagi pengaruh dari luar. Kita harus menanamkan agaar warga negara memiliki karakter," ujarnya.

Dalam pembangunan karakter, lanjut Ahmad Farhan Hamid, merupakan kewajiban semua pihak. "Jangan hanya dibebankan pada lembaga pendidikan," katanya.

Wakil Ketua MPR dari anggota Kelompok DPD itu menekankan pentingnya pembangunan karakter dimulai dari keluarga di rumah. "Harus ditumbuhkan karakter anak dalam suasana damai di rumah," katanya.

Dalam sambutan membuka seminar nasional, Ahmad Farhan Hamid mengatakan karakter bangsa ada yang universal dan spesifik.Karakter universal itu antara lain jujur, amanah, bekerja keras. Sedangkan karakter spesifik dimiliki masing-masing negara atau masyarakat lokal.

Dengan seminar ini Ahmad Farhan Hamid berharap diskusi bisa menemukan karakter spesifik yang bisa menjadi karakter bangsa.

Sementara itu Rektor Universitas Muslim Indonesia Masrurah Mochtar mengatakan bahwa UMI adalah satu-satunya perguruan Tinggi di Indonesia yang mengajarkan pendidikan karakter bangsa. "Metodenya melalui pesantren kilat dan pendidikan karakter kepada mahasiswa selama sebulan," jelasnya.

Namun mengapa masih terjadi tawuran antar mahasiswa di UMI, Masrurah menyebutkan tawuran itu hanya ulah segelintir oknum mahasiswa. "Kita mendidik 4700 mahasiswa, kalau ada satu atau dua orang yang gagal masih wajar. Biasanya mereka yang gagal itu melakukan tawuran. Tapi pasti akan ditindak," ujarnya.

Diposting 14-03-2013.

Dia dalam berita ini...

Ahmad Farhan Hamid

Anggota DPD-RI 2009-2014 Aceh