Anggota Komisi IX DPR RI, Poempida Hidayatulloh menyampaikan rasa bela sungkawa yang mendalam atas meninggalnya Fathir Muhammad, seorang bayi berumur 1 tahun yang terkena peluru nyasar dan bersarang di kepalanya pada tanggal 1 Februari 2013 lalu.
"Saya turut bela sungkawa kepada keluarga Bayi Fathir," kata Poempida saat dihubungi Seruu.com, Jumat (08/03/2013).
Poempida menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi pihak kepolisian untuk tidak melakukan penyelidikan secepatnya. Pasalnya, hingga saat ini misteri peluru nyasar tersebut belum juga terkuak.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini menilai basis dari penyelidikan tidak hanya dari proyektil peluru yang masih bersarang di kepala korban. Dan jika pihak kepolisian hanya mengacu pada basis penelitian balistik proyektil, ini tidak tepat.
"Karena secara fisika dan matematika dapat dilakukan simulasi yang berupa ekstrapolasi dengan memakai variabel sudut jatuhnya proyektil dan “muzzle velocity” (kecepatan peluru saat ditembakan) dari berbagai jenis senjata dan pelurunya. Sehingga dapat dipastikan radius asal penembakan," jelasnya.
Poempida berpendapat, dengan menyisir daerah dalam radius itu dan melakukan pencarian fakta berdasarkan kesaksian tentang letupan senjata api maka akan dapat lokasi penembakan.
Apabila, lanjut Poempida, proses penyelidikan ini terasa lambat, dirinya mempunyai praduga bahwa kasus ini terkesan sengaja ditutupi. Karena bisa saja ini akibat dari oknum aparat sendiri.
"Apa pun yang terjadi sebenarnya, siapa pun pelakunya, demi kebenaran harus diungkap. Pihak kepolisian tidak perlu ragu lagi menindaklanjutinya," tegasnya.
Untuk diketahui, Fathir, bayi korban peluru nyasar akhirnya meninggal dunia, Kamis malam, (07/03/2013). Nyawa bayi yang berusia 1 tahun tersebut tak bisa bertahan lama setelah menjalani perawatan sekitar 1 bulan 8 hari di ruang ICU RS Wahidin Sudirohusodo (RSWS), Tamalanrea, Makassar.
“Kondisi Fathir drop sekitar pukul 03:00 Wita, Kamis dinihari. Sejak itu sudah tidak pernah membaik hingga ajal menjemput,” kata Ana, tante Fathir kepada Seruu.com.
Jenazah Fathir dibawa dari RSWS sekitar pukul 01:20 Wita, Jumat dinihari. Ia rencananya akan disemayamkan dirumah duka di Jalan Baji Gau. Menurut pihak keluarganya, jenazah akan dimakamkan besok pagi, Jumat (08/03/2013).