Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) menginstruksikan anggota Fraksi Partai Golkar (F-PG) di seluruh Indonesia, merapatkan barisan untuk merebut kemenangan pada Pemilu dan Pilpres 2014.
"Tahun ini adalah tahun pemantapan untuk menyongsong tahun kejayaan pada 2014," ujarnya dalam pidato politik pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-45 F-PG DPR, di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (5/3). Acara syukuran selanjutnya digelar di Balai Kartini, Jakarta, Selasa malam.
Peringatan HUT ke-45 sekaligus acara konsolidasi, pemantapan dan pemenangan Partai Golkar yang dihadiri, antara lain, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung, Wakil Ketua Umum Theo L Sambuaga, Agung Laksono, dan Sharif Cicip Sutardjo, Ketua DPP Partai Golkar Muladi, Sekjen Idrus Marham, Bendahara Umum Partai Golkar yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPR Setya Novanto.
Juga tampak para sesepuh dan tokoh Partai Golkar, seperti Jusuf Kalla, BJ Habibie, Sulasikin Murpratomo, serta para anggota F-PG DPR, para kader dan segenap jajaran pengurus DPP Partai Golkar.
Turut hadir sejumlah pimpinan fraksi DPR, seperti Ketua F-PKS Hidayat Nur Wahid, Ketua F-PDIP Puan Maharani, Ketua F-PAN Tjatur Sapto Edi, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua Setgab Koalisi Syarif Hasan.
ARB mengingatkan, kader Golkar yang duduk sebagai anggota legislatif baik DPR, DPRD tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk terus memberikan ide-ide dan gagasan instrumen politik demi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat ini yakin bahwa apabila kader Golkar kreatif dengan ide-ide cemerlang dan rakyat pun simpati, maka tidak mustahil pada Pemilu 2014 Golkar dapat memenanginya.
"Sehingga tahun 2014 kita akan jadikan sebagai tahun kemenangan bagi Partai Golkar pada pemilihan umum legislatif dan pilpres," kata ARB.
Di hadapan kader, ARB kembali meminta komitmen mereka untuk memenangi pemilu. ARB menyatakan, Golkar menargetkan perolehan 19 juta suara pada Pemilu 2014.
"Kalau kita bandingkan dengan Pemilu 2009, jumlah kita di seluruh Indonesia hanya 14,6 juta. Bandingkan dengan kemampuan yang bisa dilakukan apabila saudara sebagai ujung tombak kenal konstituen masing-masing," kata ARB.
ARB menambahkan, seluruh kader harus bekerja keras dan yakin akan bisa mencapai target 19 juta suara. "Jika ditotal, kalau tiga ribu dari seluruh provinsi dan kabupaten kota sampai lima ribu, maka dikali dengan 2.850 anggota, bisa mencapai 19 juta pemilih pada tahun 2014," katanya.
Ia menjelaskan, tahun 2015 adalah tahun evaluasi, Partai Golkar akan menggelar musyawarah nasional (munas) untuk memilih ketua umum baru. Kendati demikian, ARB meminta kadernya untuk berfokus pada Pemilu dan Pilpres 2014.
"Saya ingin mengimbau mereka yang berminat jadi ketua umum tahun 2015, simpan itu di dalam kantong dulu. Kita menangkan dulu pemilu dan pilpres, baru buka untuk tagihan jadi ketua umum," katanya yang disambut tepuk tangan ribuan kader Golkar yang hadir di gedung wakil rakyat itu.
ARB mengatakan, HUT F-PG se-Indonesia bukanlah bermaksud unjuk kekuatan, tetapi lebih ke upaya konsolidasi Golkar. Pada tahun 2013, menurut dia, sudah menunjukkan tren yang baik bagi Partai Golkar. Sebab, di dalam sejumlah survei, Golkar selalu yang teratas.
ARB menuturkan, ancang-ancang pemenangan Partai Golkar sudah dilakukan pada tahun 2012, dengan mengembangkan program kekaryaan.
Dalam program itu, menurut ARB, Golkar mewajibkan para kadernya untuk berbuat nyata bagi masyarakat di lingkungannya. Ia pun mengingatkan para kadernya untuk selalu berikhtiar hingga tahun 2014.
"Dengan ikhtiar, kita bisa memantapkan di seluruh Indonesia. Tahun 2014, kita tetapkan sebagai tahun pemenangan, dapatkan rida, sehingga bisa menjadi kemenangan Partai Golkar pada pileg dan pilpres," kata ARB.
Ketua F-PG DPR Setya Novanto mengatakan, untuk pemenangan Pemilu Legislatif dan Pilpres 2014, F-PG menetapkan kebijakan pemberdayaan daerah pemilihan dengan mengoptimalkan kunjungan kerja anggota ke dapil bersama anggota F-PG DPRD propinsi dan kabupaten/kota.
Selain itu, F-PG juga akan melakukan kegiatan pro rakyat dengan karya-kekaryaan pada masing-masing daerah pemilihan, bekerja sama dengan F-PG di daerah.
Setya menyampaikan bahwa fraksi merupakan cermin partai di mata publik, yang menentukan citranya. Karena, sebagian besar kebijakan publik dan isu politik nasional dan daerah dihasilkan di parlemen.
"Anggota Fraksi Partai Golkar mewakili hampir semua daerah pemilihan di seluruh Indonesia, yang memiliki basis, konstituen, dan jaringan yang jelas di setiap dapil," katanya.
Menurut dia, tugas memperjuangkan aspirasi rakyat di era transparansi ini tidak mudah. "Rakyat makin kritis dan cerdas memberikan penilaian," ujarnya.
Karena itu, F-PG berusaha memperjuangkan kehendak rakyat. "Tidak hanya pencitraan, tapi juga membangun reputasi dengan kinerja memperjuangkan aspirasi rakyat," ujarnya.
Dia mengatakan, Partai Golkar memutuskan untuk bergabung mendukung pemerintahan karena ingin memperjuangkan aspirasi publik di pemerintahan.
Dengan bergabungnya Golkar ke pemerintah, peran karya-kekaryaan bisa lebih optimal. "Tapi, jika terdapat kebijakan pemerintah yang tidak sejalan dengan aspirasi dan kepentingan rakyat, maka Golkar tak segan mengingatkan (pemerintah) demi kemajuan bangsa," katanya.