Retribusi parkir arena Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) di Alun-alun Utara Yogyakarta diduga bocor.

Selain karcis yang digunakan tidak sesuai ketentuan, tarif parkir juga melebihi aturan. Seperti diketahui, karcis yang diberikan petugas parkir tidak memakai karcis resmi PMPS, tapi karcis area keraton. Tarif motor yang seharusnya Rp2.000 menjadi Rp3.000 dan mobil normalnya Rp3.000 menjadi Rp5.000. DPRD Kota Yogyakarta pun mendesak Pemkot Yogyakarta segera melakukan penegakan aturan dan menertibkan mereka yang melakukan pelanggaran. 

Anggota Komisi B DPRD Yogyakarta Muhammad Safi’i menuturkan, dalam penyelenggaraan parkir di PMPS, selain harus memakai karcis resmi dari panitia PMPS, tarifnya juga sudah ada keputusan tersendiri. Kenyataan di lapangan, keputusan tersebut tidak dilaksanakan. Fatalnya lagi, walau sudah mengetahui ada pelanggaran, Pemkot tetap membiarkannya. “Dari fakta ini dipastikan retribusi parkir dari PMPS yang sampai ke Pemkot nanti tidak sesuai dengan capaian di lapangan. 

Ditambah pengelola parkir sudah mengambil hak lebih,” kata Ketua FPKS DPRD Yogyakarta tersebut. Wakil Ketua Komisi B DPRD Yogyakarta Bagus Sumbarja menerangkan, panitia PMPS dibentuk resmi oleh Pemkot. Tindak lanjut atas dugaan kebocoran tersebut, Dewan akan meminta pertanggungjawaban Pemkot sebagai penyelenggara. Baik itu untuk penyelenggaraan secara umum maupun yang menyangkut pengelolaan parkir. “Karena ini resmi dikelola Pemkot, kami juga menginginkan Pemkot transparan dalam penyelenggaraan PMPS,” ucap politikus Partai Golkar ini. 

Kepala Seksi Promosi dan Informasi PMPS Pemkot Yogyakarta Trihastono menerangkan, menyikapi dugaan kebocoran retribusi parkir PMPS tersebut, pihaknya segera melakukan pengawasan dan pengecekan ke lapangan. Jika menemukan pelanggaran akan diberikan tindakan tegas sesuai ketentuan. “Untuk kepentingan ini kami segera berkoordinasi dengan instansi terkait,” ujarnya.