Puluhan warga Pamekasan, Madura, berunjuk rasa di depan Markas Polda Jawa Timur (Jatim). Mereka mempertanyakan kasus penggunaan identitas palsu oleh mantan Ketua DPRD Pamekasan Moch Kholil Asyari.

Kholili kini mencalonakn diri sebagai Bupati Pamekasan. Namun, identitas yang bersangkutan diragukan karena diduga palsu.

Aksi warga pamekasan itu nyaris ricuh setelah pengunjuk rasa terlibat saling dorong dengan polisi ketika mereka berusaha masuk ke Markas Polda Jatim. Padahal, aksi puluhan orang yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Penegak Kebenaran itu awalnya tertib dengan pengamanan aparat kepolisian.

Dalam orasinya pengunjuk rasa meminta polisi agar segera mengusut kasus dugaan pemalsuan identitas yang dilakukan mantan Ketua DPRD Pemaksan tersebut. Sebelumnya kasus tersebut telah dilaporkan ke Polres Pamekasan pada Oktober lalu. Terlapor, Kholil, dalam ijazah dan KTP diketahui bernama Halil.

"Laporan sudah dibuat, namun tidak ada tindak lanjutnya sampai sekarang. Karena itu kami mendatangi Polda Jatim," kata Najib, salah satu peserta aksi. Untuk mencegah kericuhan berlanjut empat perwakilan pendemo akhirnya diizinkan masuk untuk berdialog dengan perwakilan Polda Jatim.