Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Asyik, Kursinya Empuk

sumber berita , 01-12-2012

Lucu dan polos, tingkah puluhan siswa Sekolah Dasar Al Azhar saat memasuki ruangan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI di lantai 2, Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan. Mereka tidak sekadar duduk di kursi yang harga satuannya Rp 9,1 juta ini. Mereka juga mencoba bergoyang dan berputar.

"Asyik empuk, bisa muter-muter dan goyang-goyang," seloroh salah satu siswa sambil menatap Bambang Soesatyo, anggota DPR yang telah duduk di meja pimpinan Banggar.

Bamsoet, panggilan anggota dewan dari Partai Golkar, itu pun mempersilahkan anggota 'parlemen cilik' ini menempati kursi yang tersedia.

"Selamat datang di gedung DPR anak-anak. Dan beginilah ruang  sidang tempat  anggota dewan setiap harinya rapat. Silakan anak-anak langsung mengajukan pertanyaan," ujar politisi Golkar ini.

Bamsoet pun mencatat dan menyimak semua pertanyaan yang diajukan para anggota 'parlemen cilik," ini. Mulai dari persoalan dalam negeri hingga luar negeri.Termasuk persoalan hukum, korupsi, kemacetan, banjir, grasi Presiden dalam kasus bandar narkoba Ola hingga soal pembangunan gedung baru DPR.

"Ini pertanyaan terbanyak yang pernah kami terima dari pelajar yang berkunjung ke DPR, yaitu 20 pertanyaan. Biasanya pertanyaan yang diajukan kepada kami hanya sekitar 10 pertanyaan. Berarti yang datang ini siswa yang kritis dan pintar-pintar," puji Bamsoet.

Salah satu Ssiswa bernama Ahmad Yani bertanya soal kemacetan yang sulit diatasi hingga kini. "Kenapa?" tanya Yani.

"Ini namanya mirip sahabat saya di Komisi III ini, Ahmad Yani. Ini kalau terjadi di Jakarta, mestinya gubernurnya, Jokowi. Siapa pendukung Pak Jokowi? Namanya sama dengan Pak Gurunya ya, Djoko Widodo. Nanti biar Pak Jokowi yang menjawab. Ya, yang pertama, kenapa kemacetan tidak bisa diatasi? Ini karena tidak ada ketegasan dari aparat. Kalau aparat tegas, parkir sembarangan tidak boleh, berjualan sembarang tidak boleh, kemudian lapak-lapak tidak boleh, membangun rumah-rumah sesuai aturan. Kalau tegas dilaksanakan, maka salah satau unsur kemacetan ini dapat diatasi. Termasuk keseimbangan pertumbuhan jalan dan kendaraan," papar Bamsoet.

Siswa lainnya, Bima dan Yoga, menanyakan soal kejahatan narkoba dan grasi terhadap bandar narkoba, Ola, yang diberikan Presiden SBY.

Bamsoet pun menjelaskan, kejahatan narkoba merupakan satu dari tiga kejahatan kelas berat yang harus mendapat perhatian serius selain kejahatan Korupsi dan terorisme.

"Kasus grasi Presiden pada bandar narkoba Ola, DPR tengah menggalang interpelasi. Hal ini merupakan hak Dewan yang dapat dipergunakan untuk mempertanyakan kebijakan pemerintah yang dipandang tidak sesuai hukum dan mencederai rasa keadilan dalam kasus narkoba tersebut," ujarnya.

Salah satu siswi, Siti Amaliyah, bertanya perihal Malaysia yang mengambil wilayah Indonesia dan 'mencuri' budaya Indonesia.

"Ini karena diplomasi kita saat ini lemah. Tidak seperti saat dipimpin Bung Karno waktu lalu, diplomasi kita kuat sehingga negara lain tidak berani macam-macam dengan Indonesia. Dan manakala para pemimpin kita tunduk pada kepentingan asing, maka kita makin lemah saja dalam mempertahankan kadaulatan negeri ini. Termasuk budaya kita yang belakangan banyak diklaim Malaysia, seperti batik, karena mereka lebih peduli dari kita sendiri. Sehingga banyak budaya-budaya kita dipatenkan Malaysia karena kepedulian kita sendiri sangat lemah," ujarnya.

Sementara siswa lainnya, Aga, bertanya kenapa gedung DPR direnovasi, padahal masih layak. "Sebaiknya anggaran untuk pembangunan gedung disalurkan untuk mengentaskan kemiskinan dan pendidikan," saran Aga.

"Saya sepakat, memang bagian-bagian gedung DPR yang masih layak. Tidak perlu menghambur-hamburkan uang untuk direnovasi. Tetapi banyak juga ruang-ruang DPR ini yang sudah tidak layak dan perlu perbaikan. Makanya kalau kita bandingkan dengan gedung-gedung DPR luar negeri, luar biasa layaknya dibandingkan gedung DPR RI ini," pungkasnya.

Diposting 03-12-2012.

Mereka dalam berita ini...

DPR-RI 2009 Jawa Tengah VII
Partai: Golkar

DPR-RI 2009 Sumatera Selatan I
Partai: PPP