Kualitas bantuan langsung bibit unggul (BLBU) padi bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) tidak bagus. Akibatnya saat bibit itu ditaman anggota kelompok tani di empat kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu tidak tumbuh sebagaimana yang diharapkan.
Bantuan bibit itu dari Kementerian Pertanian didanai APBN 2012. Sementara PT Hidayat Nur Wahana (HNW) didipercaya sebagai perusahaan pemenang tender pengadaan bibit unggul. Akibat bibit yang tidak baik itu, sebanyak 30 kelompok tani mengembalikan bibit unggul padi tersebut sebanyak 9,50 ton dari 20.625 ton yang telah disalurkan. Seharusnya untuk Kabupaten Labuhanbatu jumlah bibit padi yang seharusnya disalurkan sebanyak 142.500 ton.
Anggota DPRD Sumatera Utara Abu Bokar Tambak pun meminta pemenang tender harus bertanggungjawab untuk mengganti bantuan benih padi yang dikeluhan anggota kelompok tani yang menerima bantuan tersebut. Selain itu pihak kepolisian juga harus menyelidiki kasus ini apakah ada unsur penipuan. “Polres Labuhanbatu dan Kejari Rantauprapat agar secepatnya melakukan penyelidikan.
Pemkab Labuhanbatu juga agar mendampingi petani saat penyuluhan yang benar-benar dan bertanggungjawab atas persoalan ini,” katanya, kemarin. Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumut Parlindungan Purba berjanji dalam waktu dekat dirinya akan membawa persoalan ini ke pemerintah pusat.
“Sebelum saya membawa masalah ini ke pemerintah pusat di Jakarta, saya akan terlebih dahulu mempertanyakan persoalan bantuan benih padi yang dikeluhkan anggota kelompok tani ke Dinas Pertanian Pemkab Labuhanbatu. Kalau tidak ada gunanya bagi petani untuk apa ada proyek seperti ini,” beber Parlindungan.
Anggota kelompok tani penerima bantuan bibit padi di Kecamatan Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu berisial KN, 45 mengatakan, sudah hampir sebulan lamanya bibit bantuan sudah dikembalikan. Namun bantuan bibit penggantinya belum juga ada. Padahal masa tanam akan berakhir pada Oktober ini. “Sedangkan bantuan bibit padi yang diterima kelompok tani September lalu, sebagian tidak mau tumbuh, kami sudah melakukan penanaman dengan baik. Makanya kami kembalikan dengan harapan akan diganti.
Tapi nyatanya sampai sekarang bibit padi yang rusak itu belum juga diganti,” ujarnya. Sementara itu Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian Udhoro Kasih Anggoro saat dihubungi SINDO mengaku terkejut dengan kualitas bibit yang buruk tersebut. Dia berjanji akan mengecek langsung masalah ini ke Dinas Pertanian Kabupaten Labuhan batu untuk segera diselidiki.
“Saya akan teruskan masalah ini ke Dinas Pertanian Kabupaten Labuhanbatu untuk diselesaikan,” ucap Udhoro. Sementara itu Petugas lapangan PT Hidayat Nur Wahana, Irwan tidak dapat dikonfirmasi terkait keluhan anggota kelompok tani yang belum menerima BLBU padi sebagai pengganti benih yang dikembalikan para petani.