Tambahan Rp 10 Triliun Bermanfaat Bagi Daerah

Tambahan dana transfer daerah tahun 2013 sebesar Rp 10 triliun dari rencana dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2013 sebesar Rp 518,9 triliun menjadi Rp 528,6 triliun harus berdampak positif bagi perbaikan dan pertumbuhan ekonomi di daerah.

"Dengan adanya tambahan dana tersebut, daerah dapat membuka lapangan-lapangan kerja baru bagi putra-putri daerah, sehingga tidak lagi bersusah payah atau berbondong-bondong mencari pekerjaan ke pusat. Meskipun ada anggapan selama ini bahwa di pusatlah perputaran uang itu terjadi," ujar anggota Komisi XI DPR  Muhammad Firdaus, Rabu (10/10).

Menurut Firdaus, tambahan dana transfer daerah tersebut berasal dana penambahan dana infrastruktur, dana otomatis penyesuaian, dana otonomi khusus dan dana bagi hasil dengan rincian sebagai berikut dana perimbangan sebesar Rp 444,7 triliun, dana otonomi khusus sebesar Rp 13,4 triliun, dan dana penyesuaian sebesar Rp 70,3 triliun.

Sementara penambahan anggaran dari dana infrastruktur sebesar Rp 2 triliun, dana otomatis penyesuaian Rp 5 triliun, dana otonomi khusus Rp 1 triliun, dan dana bagi hasil Rp 2 triliun.

"Dengan adanya tambahan dana tersebut harus menciptakan kesejahteraan bagi daerah khususnya daerah yang tergolong tertinggal perekonomiannya," ujarnya.

Adanya keseimbangan keuangan pusat dan daerah itu tentu bertujuan untuk memacu pertumbuhan ekonomi baik di pusat maupun daerah. Namun sampai saat ini pertumbuhan ekonomi yang terjadi hanya meningkat di daerah–daerah yang memang sudah maju perekonomiannya, sementara di daerah tertinggal khususnya Indonesia bagian Timur belum mendapatkan perhatian serius.

"Kita juga ingin melihat daerah yang tertinggal Tanah Air ini dapat tumbuh dan maju baik dari sisi sosial, ekonomi dan budaya. Sehingga ke depannya kita tidak lagi melihat adanya daerah-daerah yang belum maju perekonomian dan tidak mampu mewujudkan kesejahteraan bagi daerahnya masing-masing," tutup anggota DPR RI dari Jawa Timur II ini.