Pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia perlu diperhatikan secara serius sebab Indonesia sebagai negara besar memiliki potensi ledakan penduduk yang dahsyat. 

Menurut Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman, jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai 237,6 juta jiwa dan diperkirakan akan meledak menjadi 350,8 juta jiwa pada 2050. Dalam prediksi matematis, dari 28 manusia di dunia saat ini, satu orang tersebut adalah penduduk Indonesia. Dengan angka di atas, menurut Irman, ancaman ledakan penduduk di Indonesia sudah dalam fase serius. 

”Namun, jika dikendalikan laju pertumbuhannya, diperkirakan penduduk Indonesia pada 2050 hanya sebesar 300,7 juta jiwa,” tandas Irman saat menjadi pembicara dalam seminar nasional bertema ”Antisipasi Ancaman Ledakan Penduduk Era Otonomi Daerah dengan Peran Klinik Dalam Pelayanan Kontrasepsi” di Gedung BKKBN, Jakarta, kemarin. 

Irman mengatakan, ledakan penduduk ke depan harus segera diantisipasi agar tidak memberikan dampak (cost) yang besar bagi masa depan umat manusia. Ancaman ledakan penduduk ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh stakeholder seperti BKKBN, Kementerian Kesehatan, ASKLIN, pemerintah daerah, dan masyarakat. 

”Laju pertumbuhan pendudukan yang tidak terkendali antara lain akibat penyebaran penduduk yang tidak merata, masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya program KB, dan rendahnya kualitas pendidikan,” kata Irman. Irman menyatakan, DPD mendukung sepenuhnya upaya pengendalian penduduk melalui Program Keluarga Berencana. Program KB ini harus didorong tidak saja untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, tetapi yang juga penting adalah membantu meningkatkan kualitas penduduk Indonesia.

”Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan sosialisasi dan assessment pada masyarakat secara terus menerus secara berkesinambungan dan sistematis agar masyarakat memiliki kesadaran betapa pentingnya program pengendalian laju pertumbuhan penduduk,” paparnya.