Pembangunan Puskesmas Terbengkalai - Perencanaan Dinas Kesehatan Lemah

sumber berita , 09-08-2012

Proyek pembangunan gedung Puskesmas Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto menyisakan masalah. Bangunan bertingkat dua itu masih terbengkalai kendati batas akhir pembangunan telah terlewati.

Dari informasi yang dihimpun SINDO proyek pembangunan Puskemas ini sendiri telah berlangsung dalam dua tahap. Hanya saja dua tahap pembangunan puskesmas ini masih menyisakan banyak pekerjaan. Bahkan proyek kedua yang rampung akhir tahun lalu, hanya mendirikan tiang beton dan lantai atas. Sementara tembok, atap dan lantai, sama sekali tak tersentuh pembangunan.

Ada kesan proyek ini tidak direncanakan dengan baik. Indikasi ini semakin kuat jika menilik bangunan utama. Di situ ada beberapa titik bangunan yang belum selesai. Bangunan utama yang kini dimanfaatkan sebagai puskesmas itu hanya menggunakan dinding dari seng. Lantaran kondisi bangunan yang terbengkalai itu, masyarakat enggan memanfaatkan puskesmas ini. Petugas hanya bisa memanfaatkan kondisi gedung lama yang juga tak layak. 

Kabar yang beredar pembangunan proyek ini memang belum kelar dan sengaja ditinggal kontraktor pelaksana. Dari papan proyek menyebutkan, proyek ini menelan anggaran Rp690.690.000 dari dana APBD tahun 2011 Kota Mojokerto. Proyek sendiri dilaksanakan tanggal 12 Oktober – 26 Desember 2011. Dikabarkan juga, mangkraknya proyek ini lantaran hasil lelang yang terlalu rendah. Sehingga kontraktor terpaksa berhenti di tengah jalan dan meninggalkan proyek meski belum kelar.

Salah satu sumber dari kontraktor menyebutkan, dalam lelang proyek lalu, Dinkes mematok pagu Rp1,2 miliar atas proyek ini. Namun proyek dimenangkan satu kontraktor dengan penawaran terendah yakni Rp690.690.000. Namun dalam perjalanan, kontraktor tak bisa mengerjakan semua bangunan lantaran anggaran yang tak mencukupi.

Terkait kabar ini Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto Christiana Indah Wahyu tegas menampiknya. Menurutnya, terbengkalainya proyek ini karena adanya keterbatasan dana dan waktu. Menurutnya, hanya ada waktu dua bulan untuk menyelesaikan proyek tersebut setelah melalui proses lelang. ”Anggaran dan waktunya saja yang terbatas. Siapa yang bilang itu proyek setengah-setengah,” kata Christiana Indah Wahyu dihubungi SINDO. Christiana menjelaskan jika saja proses pelelangan menyisakan watu yang cukup kata dia, anggaran ini bisa disesuaikan. Indah juga tak banyak menyebut secara detail rencana penuntasan proyek ini. 

Termasuk berapa anggaran yang sudah tersedot dalam dua tahap pembangunan. ”Tahap pertama saya lupa berapa anggarannya,” ujarnya. Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto Syaiful Arsyad mengaku belum mengetahui kondisi fisik puskesmas ini. Dalam waktu dekat kata dia, pihaknya akan melihat langsung di lokasi proyek. 

”Saya baru dengar kali ini. Coba nanti kami akan lihat di lapangan,” terang Syaiful Arsyad. Syaiful mengatakan seharusnya proyek pembangunan fisik memiliki rencana dan target yang jelas. Dalam kasus ini kata dia, dewan sendiri masih belum menerima penjelasan dari Dinkes. Termasuk rencana menjadikan Puskesmas Wates menjadi puskesmas induk.

Diposting 09-08-2012.

Dia dalam berita ini...

Syaiful Arsyad

Anggota DPRD Kota Mojokerto 2009-2014 Kota Mojokerto 2
Partai: PAN