Antrean kendaraan mengisi solar yang terjadi di sejumlah SPBU di Kalbar selama tiga bulan terakhir mengundang keprihatinan Komisi B DPRD Kalbar. Mereka berencana mengundang pihak Pertamina.
“Kita akan mengundang pihak Pertamina untuk membahas sulitnya mendapatkan solar ini,” ujar Markus Jimi, Ketua Komisi B DPRD Kalbar bidang perekonomian kepada sejumlah wartawan, kemarin.
Keputusan mengundang pihak Pertamina itu dilakukan menyusul hasil rapat internal yang dilakukan Komisi tersebut, siang kemarin. Rapat itu memutuskan bahwa Komisi B perlu melakukan hearing dengan Pertamina untuk membahas kesulitan mendapatkan solar itu. “Hearing direncanakan akan digelar hari Rabu (28/7) ini. Kita ingin tahu secara langsung dari pihak Pertamina, apa yang membuat solar tersebut sulit didapat,” ulas Jimi.
Wakil Ketua Komisi B, Sy Izhar Asyyuri mengatakan, kelangkaan solar bisa menimbulkan dampak buruk bagi perekonomian Kalbar. “Sulitnya mendapatkan solar bisa membuat harga barang meningkat,” kata Izhar.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini berharap Pertamina segera turun tangan mengatasi persoalan ini. “Harus dilakukan penelusuran apakah ada yang menjadi spekulan dengan menimbun dan menjual minyak solar subsidi ke solar industri,” cetus Izhar. (jul/bdu)