Inkonsistensi Elite Rusak Bangsa

Perkembangan bangsa Indonesia belum optimal, karena ada persoalan serius yakni pemimpin negara yang belum memiliki komitmen dan kerap inkonsisten.

"Belum adanya komitmen dari penyelenggara negara membuat pembangunan dan perkembangan bangsa berjalan tersendat," kata Ketua DPR Marzuki Alie pada dialog dengan Duta Besar Indonesia untuk India Andi Muhammad Ghalib dan jajarannya di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di New Delhi, India, Selasa (31/7) malam.

Marzuki Alie berkunjung ke India dalam kapasitas sebagai Presiden ASEAN Inter-Parliemantary Assembly (AIPA) yang didampingi pimpinan Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR, Surahman Hidayat dan Sidharto Danusubroto, serta perwakilan dari parlemen ASEAN.

Marzuki menjelaskan, India saat ini berkembang lebih pesat dibandingkan dengan Indonesia, baik di bidang ekonomi, pendidikan, maupun infrastruktur. "Padahal Indonesia lebih dulu merdeka daripada India, seyogyanya Indonesia memiliki waktu lebih lama dalam membangun bangsa dan negaranya," katanya.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini menilai, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang luar biasa, tapi belum bisa dimanfaatkan secara optimal karena belum adanya komitmen.

"Kepemimpinan di Indonesia secara berjenjang tapi sering tidak ada koordinasi, apalagi komitmen yang sungguh-sungguh memihak kepada petani, nelayan, dan kelompok marjinal lainnya," katanya.

Ia menilai, belum adanya komitmen ini membuat bangsa Indonesia menjadi sulit dalam membangun bangsanya, baik di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, maupun sektor lainnya.Marzuki mencontohkan, di sektor industri Indonesia mengalami kendala membangun industri hilir, karena industri hulunya masih tergantung pada asing.

Di bidang pendidikan, kata dia, masih banyak penduduk Indonesia yang tingkat pendidikannya hanya lulusan sekolah dasar atau berpendidikan rendah. "Padahal pengembangan demokrasi membutuhkan sumber daya manusia berkualitas. Dengan membangun pendidikan akan bisa mencerdaskan bangsa yang sasaran jangka panjangnya bisa menyejahterakan bangsa.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk India, Andi Muhammad Ghalib mengatakan, India merupakan negara demokrasi terbesar di dunia saat ini. Ia menjelaskan, India berkembang pesat, baik di bidang ekonomi, pendidikan, maupun bidang lainnya.

"India merupakan salah satu negara yang perekonomiannya tetap stabil pada saat terjadi krisis ekonomi di Amerika dan Eropa," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Andi M Ghalib mendorong agar pemerintah Indonesia lebih memprioritaskan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah India di bidang otomotif, pertanian, dan teknologi informasi.

Andi M Ghalib juga mengusulkan, agar mahasiswa Indonesia bisa belajar di perguruan tinggi di India, dengan pertimbangan biaya lebih ringan tapi kualitas tidak kalah dengan pendidikan di Indonesia.

"Pendidikan di India lebih banyak mengutamakan teori dan kajian, sedangkan pendidikan di Indonesia lebih banyak praktis, sehingga jika digabungkan akan menghasilkan ilmu pengetahuan yang saling melengkapi," katanya.

Diposting 02-08-2012.

Dia dalam berita ini...

Marzuki Alie

Anggota DPR-RI 2009-2014 DKI Jakarta III
Partai: Demokrat