Komisi X DPR mengapresiasi langkah Universitas Trisakti yang bekerjasama dengan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) untuk menyelenggarakan perkualiahan bagi atlet Pelatnas Bulu Tangkis.

"Kalau Universitas Trisakti menyelenggarakan dan memberi kesempatan para atlet bulutangkis, atau sebaiknya untuk semua atlet, itu bagus sekali untuk masa depan setelah mereka tidak berprestasi lagi," kata anggota Komisi X DPR, Dedi 'Miing' Gumelar di Jakarta, Selasa (31/7/2012).

Menurutnya, kerjasama itu adalah gagasan cerdas dan simpatik yang perlu didukung. Namun Miing mengkritik pemerintah yang kurang peka terhadap hal ini, sebab seharusnya gerakan ini dipelopori oleh pemerintah untuk mensejahterakan masa depan para atlet.

Hal senada juga diutarakan oleh Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PPP, Reni Marlinawati Amin. Menurutnya, kerjasama itu merupakan bentuk adanya kesadaran baru bahwa atlet tidak hanya butuh kecerdasan saat berprestasi dalam bidang olahraga, namun juga butuh kecerdasan intelektual.

Berdasarkan pengalaman, banyak atlet yang berprestasi di masa muda namun terlantar di masa tuanya. Hal ini disebabkan karena mereka menghabiskan waktunya untuk latihan, sementara pendidikan formal dilupakan.

"Padahal mereka juga berhak mendapatkan kecerdasan intelektual yang merupakan bekal untuk masa depan yang takkan hilang dimakan waktu. Kami mengucapkan terima kasih pada PBSI dan Universitas Trisakti atas kerjasama ini," kata Reni di Jakarta, Selasa (31/7).

Untuk itu, dia berharap langkah PBSI dan Trisakti itu ditiru dan dilanjutkan oleh lembaga lainnya. Dia berjanji akan segera mendorong Komisi X DPR secara resmi menyerukan agar Kemenpora dan Kemendiknas membuat perjanjian untuk mendorong kerjasama sejenis. "Kita akan mendorong Kemendiknas dan Kemendikbud mengikuti langkah itu," kata politisi PPP itu.

Sementara itu, Anggota Komisi X dari Partai Golkar, Zulfadhli, menyatakan, pihaknya sudah sejak lama mendorong Kementerian Pemuda dan Olahraga memberikan perhatian pada masalah pendidikan atlet.

Kerjasama antara PBSI dan Universitas Trisakti bisa dijadikan sebagai benchmark soal bagaimana pembinaan masa depan atlet Indonesia. "Hal itu patut diapresiasi agar masa depan atlet lebih terjamin," tandas Zulfadhli.