Kementerian Perhubungan didesak segera mengevaluasi kinerja PT Angkutan Sungai Darat dan Pelabuhan (ASDP). Desakan disampaikan anggota Komisi V DPR Mahfudz Abdurrahman, mengomentari terulangnya kembali kemacetan arus kendaraan yang akan menyeberang ke Pulau Sumatera.
"Dengan penyebabnya persoalan yang klasik dan terus berulang, yaitu kurangnya jumlah kapal feri yang beroperasi karena pada saat yang bersamaaan banyak kapal yang sedang dilakukan perbaikan. Masalahnya tidak ada tindakan konkret dari ASDP atas kejadian yeng berulang-ulang ini," ujar Mahfudz dalam pesan singkatnya, Selasa (10/7).
Dalam pengamatan Mahfudz, ASDP biasanya baru bertindak setelah ramai diberitakan dan mendapat komentar pedas dari banyak pihak. Selain itu sama sekali tidak ada pernyataan dan penjelasan dari direksi ASDP atas upaya-upaya ASDP untuk memperbaiki keadaan di Merak.
"Saya sama sekali belum mendengar penjelasan dari jajaran direksi ASDP terhadap kondisi kepadatan di Pelabuhan Merak kemarin. Harusnya pimpinan ASDP berada di garis depan untuk memberikan penjelasan sehingga diharapkan publik menjadi paham dan mengerti," ujar politisi PKS ini.
Mahfudz juga menekankan bahwa solusi penambahan kapal dari jalur lain ke Merak-Bakauheni merupakan solusi sementara karena bagaimanapun kapal-kapal yang dipinjam tersebut harus kembali lagi bertugas di jalur semula.
"Berapa lama lagi perbaikan kapal-kapal akan selesai dan bisa segera beroperasi kembali? Apakah kapal-kapal yang sekarang beroperasi akan masuk dok untuk perbaikan? Jelas sekali belum terlihat solusi yang komprehensif dari ASDP," ujarnya.
Untuk itu, jika jajaran direksi ASDP tidak sanggup menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada, lebih baik sampaikan secara terbuka dan silakan kementerian terkait ambil keputusan supaya ASDP bisa lebih baik lagi. "Pokoknya kami di DPR hanya ingin adanya perbaikan pelayanan untuk masyarakat. Pemerintah tidak boleh main-main dalam melayani masyarakat," pungkas Mahfudz.