Tangerang (BC)-Pembangunan Puskesmas di Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, batal dilakukan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang dinilai mengabaikan bantuan dari Pemprov Banten sebesar Rp 250 juta.
Anggota Komisi III DPRD Banten HM Pahruroji mengatakan, pada awal 2010, Dinkes Kabupaten Tangerang diminta mengusulkan proposal pembangunan puskesmas wilayah perbatasan Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bogor. Hingga batas waktu yang ditentukan, Maret 2010, tidak ada pengajuan yang dimaksud ke Pemprov Banten.
Padahal, bantuan tersebut sudah dialokasikan dan akan dibangun di Kecamatan Jambe. “Ini artinya, Dinkes Kabupaten Tangerang mengabaikan bantuan dana alokasi khusus (DAK) untuk membangun puskesmas,” kata anggota Dewan dari Golkar ini, pekan lalu.
Akibatnya, hingga kini Warga Jambe harus berobat ke Puskesmas Tigaraksa atau Puskesmas Pasir Nangka yang jaraknya puluhan kilometer. Sedangkan warga Jambe yang tinggal dekat dengan perbatasan harus ke Puskesmas Tenjo, Kabupaten Bogor. “Saya sayangkan sikap Dinkes Kabupaten Tangerang. Padahal kebutuhan untuk kesehatan warga Jambe sangat penting,” kata Pahruroji.
Akhirnya, dana tersebut dialihkan untuk Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Dinkes Tangsel mengajukan pembangunan puskesmas baru di Kecamatan Ciputat yang berbatasan dengan Jakarta Selatan. “Terpaksa anggaranya dialihkan ke Tangsel, karena Dinkes Kabupaten Tangerang kurang merespons,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dr Naniek Isnaini menyangkal mengabaikan bantuan itu. Katanya, DAK melalui Dinkes Pemprov Banten tersebut diperuntukkan bagi rehabilitasi Puskesmas Curug yang diusulkan untuk anggaran 2011. “Kita telah ajukan bantuan dana, tapi untuk 2011 dan kita belum tahu keputusannya,” ujarnya.