Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Hindari Pragmatisme Politik

sumber berita , 10-04-2012

Ketua Fraksi Partai Golar MPR Rully Chairul Azwar mengingatkan para politisi untuk tidak terjebak kedalam politik kapitalisme yang pragmatis. Para politisi, kata Rully, selain memiliki dukungan konstituen harus juga memiliki dukungan finansial yang memadai.

Menurut Rully, saat ini terkesan ada kecenderungan atau gejala politik yang membahayakan demokrasi ke depan. Praktek pragmatisme politik saat ini sudah merambah ke seluruh aspek kehidupan politik dan membentuk karakter negatif bangsa ini. Gejala kecurangan dan money politik dalam setiap pilkada, kasus-kasus konflik horizontal, amuk massa, mental korup menjadi fakta kejadian yang kerap dipertontonkan setiap hari di media massa.

Di sisi lain, nyawa partai-partai politik juga mulai ditentukan oleh seberapa besar dukungan financial para anggotanya. Peran partai dalam penentuan kekuasaan negara pascaamandemen UUD 1945 telah menyebabkan partai dijadikan kendaraan politik oleh para elite untuk meraih keuntungan kelompoknya atas nama rakyat.

Sementara untuk mengelola sebuah partai besar yang berpengaruh tidak cukup hanya dengan modal idealisme dan dukungan konstituen, melainkan harus pula memiliki dukungan finansial dan akses pada kekuasaan serta hukum.

Politisi asal Bengkulu ini mengaku miris melihat berbagai kekerasan yang dilakukan sebagian masyarakat belakangan ini. Baik yang terjadi di Jakarta maupun di sejumlah daerah. Masyarakat kita, katanya, sudah mulai menjadi masyarakat pemarah dan emosinal.

Menurut Rully, Fraksi Partai Golkar MPR akan terus secara gencar mendukung program sosialisasi Empat Pilar yang dilakukan pimpinan MPR guna memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnya pembentukan karakter bangsa.

"Saya sebagai pimpinan Fraksi Partai Golkar MPR akan mendorong pimpinan MPR dan juga pemerintah agar bersama-sama membangun kembali pembentukan karakter bangsa yang santun, yang memiliki kesadaran politik yang tinggi untuk sama-sama membangun bangsa ini ke depan, kata Rully lagi.

Aksi Demo Ditempat terpisah, Partai politik non-parlemen yang tergabung dalam Barisan Partai Non-Parlemen (Banter) menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Senayan., dalam rangka menolak revisi UU Pemilu yang saat ini sedang di garap di DPR. Ke 15 partai tersebut yakni PBB, PKNU, PDS, PKPI, PDP, PKDI, PPDI, Patriot, PIS, P3I, PPN, Merdeka, PNIM, PMB dan Republiken. "Kita menolak rencana perubahan UU Nomor 10 tahun 2008 tentang Pemilu. Ini agar Pemilu 2014 tidak menimbulkan carut-marut perpolitikan di tanah air, dan kerawanan dan instabilitas nasional," ujar Ketua Umum PDS Denny Tewu dalam orasinya di depan pintu gerbang Gedung DPR kemarin.

Bahkan bekas Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso berserta sejumlah pimpinan parpol seperti MS Kaban (PBB), Choirul Anam (PKNU), Imam Andarukutni (PMB), Didi Supriyanto (PDP), yang ikut demo akhir diterima Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung dan Anis Matta serta Ketua Pansus RUU Pemilu Arif Wibowo untuk menyuarakan aksinya.

Barisan partai non parlemen itu mendesak agar Pemilu 2014, tetap menggunakan UU nomor 10 Tahun 2008. "Atau dibuka peluang konfederasi parpol, dan fraksional treshold," tambahnya. Hal lain sebagaimana disampaikan Didi Supriyanto adalah soal penerapan threshold secara nasional, yang berarti suara sah nasional digunakan untuk menentukan ada tidaknya kursi DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, padahal kertas suara dan kotak suara ketiganya berbeda.

"Belum lagi kenyataan bahwa tidak semua parpol memiliki calon di seluruh Kabupaten/Kota, sehingga dapat terjadi kursi dialihkan kepada parpol yang tak memiliki calon atau pengurus di daerah," ungkap bekas anggota DPR itu.

Diposting 10-04-2012.

Dia dalam berita ini...

DPR-RI 2009 Bengkulu
Partai: Golkar