Hasyim, adik mantan Bendahara DPP partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, mengamuk di ruang 905 Gedung Nusantara I DPR RI, Selasa (28/2) sore. Dia mengacak-acak ruangan yang biasa ditempati legislator dari Partai Demokrat Sutan Bathoegana.
Saat datang, Hasyim ditemani seseorang, diduga Akbar Hanafi, langsung mencari-cari Sutan. Suaranya sempat meninggi menanya di mana Sutan, namun tak berhasil. Peristiwa ini terjadi singkat, sekitar 15 menit sampai akhirnya, Hasyim digiring pihak pengamanan dalam (pamdal DPR), sedangkan Akbar yang tidak ikut masuk ke ruangan, berhasil loloss.
"Hasyim tiba-tiba datang begitu saja mencari Pak Sutan. Kami jawab, bapak sedang keluar," kata salah seorang staf Sutan, Kiki kepada Tribun. Kiki mengaku, suara Hasyim meninggi saat menanyai keberadaan atasannya, Sutan Bathoegana. "Mana Pak Sutan, tolong cari," kata Kiki menirukan penuturan adik Nazaruddin, Hasyim.
Seorang staf anggota DPR RI lainnya yang menyaksikan kedatangan Hasyim mengatakan, Hasyim terlihat marah-marah di ruangan Sutan. "Kamu tahu siapa saya, saya adiknya Nazaruddin. Mana Sutan? Telepon suruh ke sini, suruh bayar utang, jangan macam-macam," ujar staf yang meminta namanya jangan diekspose.
Kejadian sekitar pukul 13.00 WIB. Dua orang tiba-tiba menyambangi ruangan Sutan. Dua orang masuk, satu mengaku bernama Akbar satu namanya Hasyim.
Saat peristiwa terjadi, sepupu Nazaruddin yang duduk sebagai anggota DPR, M Nasir tengah berada di ruangan Jhony Allen Marbun, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat yang ruangannya persis di depan ruang kerja Sutan.
Ketika tahu Sutan tak berada di ruangan, Hasyim langsung menggebrak mesin printer komputer asisten Sutan. Suasana pun semakin memanas, akhirnya petugas keamanan dalam (Pamdal DPR) pun datang. Dengan cara sopan bermaksud mengusir kedua orang tersebut.
Akan tetapi setelah berhasil mengamankan satu orang bernama Hasyim, Akbar Hanafi lolos dan mencoba memaksa masuk ke dalam ruangan.
Sempat terjadi tarik-menarik antara Kiki, Pamdal dan Akbar ketika itu. Kendati demikian akhirnya Pamdal DPR berhasil mengamankan Akbar. "Keamanan mau ngamanin Hasyim, Akbar merangsek masuk, Akbar lalu ditarik keluar. Akbar mau nyerang saya, terus saya tarik keluar. Hasyim langsung lari ke ruang Jhonny Allen Marbun, di ruang itu ada Nasir," kata seorang staf.
Hasyim adalah adik kandung Nazaruddin yang menunjuk Elza Syarif menjadi penasihat hukum Nazaruddin sejak ditangkap di Cartagena, Kolombia 7 Agustus 2011.
Kiki menjelaskan, begitu selesai rapat Paripurna DPR, Sutan Bathoegana sempat mampir ke ruangannya. Tak berapa lama, Sutan langsung pergi entah ke mana. "Aku tak tahu persis ke mana perginya Pak Sutan," kata Kiki.
Menurut Kiki saat dibawa petugas keamanan dalam, tidak ada dokumen yang diambil Hasyim. "Tak ada dokumen yang sempat diambil di ruangan Pak Sutan. Cuma saja, saat datang, dia marah-marah, nada suaranya meninggi," kata Kiki.
Sutan Bhatoegana merupakan salah satu pendiri Partai Demokrat. Ruangannya di gedung DPR RI berantakan karena diacak-acak Hasyim. Ketika ditemui di Komisi VII DPR, Sutan Bhatoegana mengaku belum mengecek sendiri kondisi ruangannya.
"Saya sendiri tahunya pas mau rapat, saya kan di luar lantai 9, saya dihubungi oleh staf saya," ujar Sutan Bhatoegana ditemui di Komisi VII DPR RI.
Berdasarkan informasi dari staf Sutan Bhatoegana dari Kiki, stafnya, orang yang mengacak-acak ruanganya tersebut bernama Hasyim. Sutan Bhatoegana mengakui kenal pada Hasyim. Namun dia tidak mengenal Akbar Hanafi.
'Pascapenggeledahan' di ruang kerjanya oleh Hasyim, adik Nazaruddin, Sutan yang menjabat Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat ini mengaku menyerahkan insiden itu kepada pihak kepolisian. "Kita kan negara hukum. Biarkan saja polisi yang memroses, yang memeriksa," ujar Sutan.
Saat ditanyakan apakah akan melaporkan ke Polda, Sutan mengaku belum tahu. Hanya, dia mengaku sudah dilaporkan dan dalam proses. Apakah laporan itu ke Polda atau masih di Pamdal dan Polisi Obvit (Objek Vital) DPR, Sutan mengtakan, "Kan sudah dilaporkan dan lagi diproses."