DPRD Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mendesak Pemkab Demak segera membangun jembatan bagi warga Kampung Pungkruk, Desa Jragung, Kecamatan Karangaawen.
Jembatan sudah menjadi kebutuhan mendesak warga terutama anak-anak Kampung Pungkruk yang harus menerabas derasnya air sungai saat berangkat dan pulang sekolah.
Sekretaris Komisi C DPRD Demak, Fathan meninjau langsung ke Kampung Pungkruk, Kamis (23/2/2012). Dia menyakiskan sendiri bagaimana para pelajar SD melepas sepatu dan seragam sebelum menyeberangi sungai agar tidak basah.
Fathan menilai jembatan gantung dianggap paling memadai untuk dibangun. Selain tidak membutuhkan waktu lama dalam pembangunan, anggaran yang dikeluarkan juga tidak besar.
“Ditargetkan jembatan harus sudah dibangun pada 2013 mendatang, namun bila memungkinkan dana pembangunan jembatan akan dialokasikan dari APBD perubahan 2012 ini,” kata Fathan.
Anggaran yang dibutuhkan untuk membangunan jembatan diperkirakan antara Rp100 juta hingga Rp200 juta. Sementara pembangunan jembatan permanen bisa menghabiskan Rp1 miliar lebih.
Selain itu dari segi pemanfaatannya Kampung Pungkruk hanya dihuni 13 kepala keluarga atau sekira 50 jiwa saja.
Fathan menambahkan pihaknya akan segera memanggil instansi terkait untuk membahas hasil survei lapangan yang telah dilakukan Dinas Pekerjaan Umum Demak.
Sementara itu Kepala Desa Jragung Edi Susanto mengatakan warga menghendaki konstruksi jembatan permanen agar bisa dimanfaatkan dalam jangka waktu panjang.
Menurutnya jembatan gantung sangat rawan hanyut dan terbawa arus sungai yang deras. Sebab, menurut pengalaman satu jembatan gantung yang berada di desanya membutuhkan biaya perawatan yang tinggi untuk mengganti bantalan kayu yang lapuk dan sling baja yang berkarat.
Edi mengungkapkan sebenarnya bukit Pungkruk menjadi lahan pertanian dan permukiman yang ideal. Apalagi, Dukuh Karanggondang yang berada di seberang sungai sudah padat penduduknya. Tidak adanya jembatan penyeberangan membuat warga enggan untuk pindah dan menetap di Kampung Pungkruk.