Ketua DPRD Kaltim Mukmin Faisal setuju jika Pemkab Kukar akan dua jembatan menggantikan Jembatan Mahakam II yang telah runtuh.
Seperti direncanakan Bupati Kukar Rita Widyasari, Kukar akan membangun jembatan di Loa Kulu yang menghubungkan Loa Kulu atau Tenggarong ke Tenggarong Seberang, satu lagi jembatan yang menghubungkan Tenggarong dengan Pulau Kumala.
“Kaltim pasti beri dukungan yang penuh terhadap itu,” ujar Mukmin yang juga Ketua DPD Golkar tersebut, Minggu (4/12).
Satu kota dengan dua jembatan, bukan hal istimewa. Mukmin mencontohkan, di Korea Selatan saja satu sungai besar terdapat 20 jembatan. “Kalau uangnya mencukupi, kenapa tidak? Kan semua untuk rakyat. Percepatan proses yang lebih cepat memang dibutuhkan,” jelas Mukmin.
Meski APBD Kaltim 2012 sudah disahkan, namun bantuan bisa dirancang dalam APBD-Perubahan Kaltim 2012 kelak. Bahkan ia menyebut Rp100 miliar sebagai angka yang ideal.
Namun pembangunan itu tidak bisa dilakukan sekaligus melainkan bertahap. Karena itu kata Mukmin pihaknya menyarankan agar semua pihak duduk satu meja yakni Kementerian PU, Pemkab Kukar dan Pemprov Kaltim untuk mengetahui gambaran teknis dan kemampuan masing-masing anggaran.
“Kita harus bicara kemampuan masing-masing. Secara teknis yang mengerti hitunannya tentu Kementerian PU. Wajib kita dengar yang mana cocok,” jelasnya.
Soal jalan di Loa Kulu yang sempit sehingga bisa jadi kendala transportasi menuju jembatan baru kelak, ujar Mukmin jalan itu adalah jalan milik Pemerintah Pusat, tapi justru tidak diperhatikan Pusat. Namun dalam situasi sekarang, pembenahan jalan tersebut sangat mendesak.
“Selama ini Pusat tidak memperhatikan jalan yang sempit di situ. Tapi sekarang terntu harus dapat perhatian lebih,” imbuhnya.
Menyinggung soal jenis jembatan yang dibangun, Mukmin menyarankan agar tidak menggunakan jembatan gantung atau stayed cable karena tidak cocok dengan tipe sungai Mahakam Kaltim yang dikenal berarus kencang.