Rencana penempatan prajurit militer Amerika Serikat di Darwin, Australia dinilai bisa memicu kecurigaan adanya campur tangan terhadap masalah di Papua.
Bahkan, keberadaan 2.500 pasukan marinir itu diyakini bakal berdampak buruk pada situasi keamanan di wilayah ASEAN. Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengatakan, situasi ASEAN saat ini aman walau terdapat satu titik yang masih menjadi perebutan antara beberapa negara ASEAN serta China, yakni Kepulauan Spratly di Laut China Selatan.
Gugus pulau ini diklaim Vietnam, Filipina, Brunei Darussalam,dan China. Namun, ASEAN sepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara damai tanpa harus menggunakan kekuatan militer. Adapun penempatan pasukan di Darwin, merupakan jarak terdekat dari Australia ke wilayah ASEAN, bisa menimbulkan kecurigaan China terhadap peran Amerika Serikat di Filipina dan Taiwan.
“Kalau alasan untuk memperkuat perdamaian, justru menimbulkan ketegangan baru, bahkan bisa menyebabkan adanya perang terbuka,” katanya di Jakarta kemarin. Selain itu, penempatan pasukan juga memicu kecurigaan terkait masalah Papua, sebab jarak Australia dengan Papua sangat dekat. “Ada apa ini, ketika sedang ramai-ramai di Papua (ada penempatan pasukan AS di Darwin),” ujarnya.
Bagi Tubagus, penjelasan Amerika Serikat ini tidak bisa serta-merta dipercaya. “Kita lihat saja nanti, kalau mereka membawa senjata, pasti bukan untuk bencana. Tapi kalau membawa tenda dan dapur umum, ya berarti memang untuk antisipasi bencana,” sebut dia. Sikap pemerintah terhadap keputusan Amerika Serikat saat ini dicurigai berkaitan dengan adanya hibah F-16 dari Amerika Serikat kepada Indonesia.“
Bisa ya, bisa juga tidak. Tapi ini memang sikap AS bahwa diplomasi mereka selalu diperkuat dengan militer,” urai Tubagus. Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menuturkan, berdasarkan penjelasan dari Presiden SBY dan apa yang dia ketahui saat mengikuti KTT di Bali, penempatan pasukan marinir Amerika Serikat tidak ada kaitannya dengan kondisi keamanan di Papua.
“Tidak ada keinginan untuk mengontrol Freeport,” ungkap dia di Mako Kostrad Cilodong. Namun, penempatan pasukan itu untuk memberikan tempat bagi para prajurit marinir Amerika Serikat yang akan ditarik dari beberapa negara penugasan seperti Timur Tengah dan Asia. “Juga untuk membatu negara-negara ASEAN untuk penanggulangan bencana alam. Untuk quick response dalam disaster relief,” cetusnya.