Komisi X DPR RI meminta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) membantu meningkatkan daya kreasi para pengrajin asesoris di Martapura. Menurut salah seorang anggota Komisi X DPR Itet Tridjajati Sumarijanto, Dinas Pariwisata setempat perlu mendatangkan designer agar dapat memberikan pengetahuan untuk dapat menciptakan desain-desain yang indah.
Demikian disampaikan saat Komisi X DPR mengunjungi tempat suvenir terkenal di Martapura “Cahaya Bumi Selamat” dalam serangkaian kunjungan kerja Komisi X ke Provinsi Kalimantan Selatan , Selasa (1/11).
Cahaya Bumi Selamat ini merupakan kawasan belanja terkenal di daerah ini untuk mendapatkan berbagai cindera mata khas daerah Kalimantan Selatan seperti perhiasan dari batu, kain khas Kalsel Sasirangan, lampit, makanan khas daerah ini, bahkan sampai berlian bisa didapatkan di sini.
Dalam kunjungan yang dipimpin Ketua Komisi X DPR Mahyuddin, Itet mengatakan, potensi batu-batuan yang dijadikan perhiasan di daerah ini sangat luar bias. Namun hendaknya pemerintah setempat memberikan perhatian serius untuk lebih memajukan para pengrajin itu menciptakan berbagai macam kreasi.
Menurut Itet, jika seseorang memakai gelang dari batu, tidak hanya sekedar memakai saja, tapi harus ada sentuhan seninya sehingga dapat menciptakan karya seni yang indah. Itet melihat model-model perhiasan yang dijual di sana modelnya masih monoton, tidak banyak perubahan model yang dilakukan para pengrajin itu.
“Jika Dinas Pariwisata setempat mengundang designer perhiasan untuk memberikan pengetahuan bagi pengrajin itu saya yakin karya yang dihasilkan para pengrajin itu jauh lebih bagus dan lebih menarik,” katanya.
Perbaikan disain ini menurut Itet sangat penting, karena jangan sampai wisatawan tertarik hanya membeli batu-batuannya saja, dan untuk urusan model dibawa kenegaranya untuk dibuat di sana.
Nilai tambah ini juga perlu didorong terus, bahwa wisatawan itu tidak hanya sekedar membeli batu, tapi membeli sesuatu yang indah untuk dikenakan. Disinilah Sumber daya Manusianya yang harus ditingkatkan dari segala level, dari pendidikan formal, pendidikan kreatif , dan itu yang harus diutamakan.
Pada kesempatan sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Kalsel Mohandas S. menyampaikan banyak permasalahan yang dihadapi terkait pariwisata di daerahnya diantaranya, aspek kebudayaan sampai saat ini masih lebih menonjolkan kepada pemanfaatan dan pengembangan budaya untuk kepariwisataan sementara pembinaan yang menyentuh kepada pembangunan penguatan jati diri dan karakter bangsa (Character building) belum optimal dilakukan.
Selain itu, kualitas SDM seni dan budaya serta kepariwisataan belum menerapkan prinsip-prinsip sapta pesona dengan baik.
Pihaknya, kata Mohandas, telah mengusulkan kepada Pemda untuk meningkatkan kualitas Destinasi dalam Wilayah Banjarbaru dan Martapura berupa peningkatan objek wisata Pendulangan Intan dan Pasar batu Permata, serta Pembangunan Gedung Taman Permata.
Untuk itu dia mengusulkan dukungan anggaran pada Pemerintah Pusat untuk kegiatan yang dapat menunjang peningkatan SDM guna pengembangan Seni dan Budaya di Daerah. Selain itu juga untuk membiayai pemeliharaan Benda Cagar Budaya, Situs, Kawasan Cagar Budaya dan Museum.