Tidak sedikit kader muda bangsa yang berkualitas dan memiliki kompetensi harus lenyap dalam gelanggang politik Indonesia. Nama mereka pun hilang karena tidak muncul lagi ke ruang publik.
Salah satu penyebabnya, mereka ikut dan menjadi bagian partai politik kecil yang tidak lolos dalam ambang batas parlemen. Mereka terjebak dalam arus egoisme segelintir orang yang bernafsu mendirikan partai politik saja.
"Karena itu lebih baik mereka berhimpun saja dengan partai politik besar yang sudah ada," kata Wasekjen DPP Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, kepada Rakyat Merdeak Online beberapa saat lalu (Kamis, 3/11).
Apalagi, kata Ramadhan, perbedaan ideologi antara partai lama dengan partai kecil yang baru tumbuh juga tidak jauh berbeda.
"Kecuali ideologinya berbeda sejauh langit dan bumi. Tapi kan tidak ada itu," demikian Ramadhan.