Upaya pemerintah untuk memblokir situs porno harus dilakukan secara berkesinambungan dan terus menerus, terutama di bulan Ramadhan. Hal yang sama juga harus dilakukan terhadap konten terorisme yang sudah merambah dunia maya dengan massif.

"Jangan sampai konten bermuatan pornografi dan terorisme menguasai pasar dunia maya karen pengaruhnya tidak baik bagi masyarakat," kata anggota Komisi I dari Fraksi Partai Hanura, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Selasa, 2/8).

Susanintgyas sendiri, kemarin sore (Senin, 1/8), sudah meresmikan Layanan Desa Dering dan Pencanangan Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK), di KUD Wirogotomo, Jalan Raya Eromoko Kulon, Kecamatan Eromoko, Wonogiri. Susaningtyas berharap acara yang disertai dengan buka puasa bersama ini tidak hanya bersifat simbolik namun juga harus berkesinambungan.

"Sehingga dapat digunakan secara positif oleh warga setempat," kata Nuning, panggilan akrab Susaningtyas.

Kata Nuning, yang meraih gelar doktor dari Universitas Padjajaran, Program Desa Dering dan PLIK merupakan program kewajiban pelayanan universal atau universal services obligation (USO) di bidang telekomunikasi yang diemban oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi. Program ini bertujuan untuk menyediakan layanan jasa akses telekomunikasi dan informatika di daerah yang belum atau kurang terlayani oleh layanan tersebut.

"Kualitas layanannya baik dengan harga layanan yang terjangkau oleh masyarakat," demikian Nuning.