Ketua DPR RI, Marzuki Alie menginginkan agar pihak China sebagai produsen pesawat merpati MA-60 turut memberikan dukungan teknis dalam memberikan jawaban-jawaban kepada masyarakat Indonesia terutama kepada para korban dan keluarga.
Hal tersebut dinyatakan Marzuki yang didampingi oleh Albert Yaputra (F-PD) dan Nurhayati Ali Assegaf (F-PD) d pada saat menerima Kunjungan delegasi China yang dipimpin oleh Menteri Departemen Pengorganisasian, Li Yuanchao, di Ruang Tamu Pimpinan, Senin (6/6).
“Kami berharap, China sebagai produsen pesawat Merpati MA-60 dapat memberikan dukungan teknis dan memberikan jawaban mengenai sebab jatuhnya pesawat tersebut, sehingga kejadian jatuhnya pesawat merpati tidak menjadi masalah politis dan permasalahan tersebut dapat segera diselesaikan,”tegasnya.
Terkait mengenai masalah ACFTA, Marzuki membahas mengenai banyaknya produk China yang mengakibatkan banyak usaha-usaha kecil masyarakat Indonesia yang mati, yang akhirnya tidak mempunyai penghasilan akibat, barang produksinya tidak dapat bersaing dengan produk China.
“Pada saat ini usaha-usaha kecil dari masyarakat Indonesia tidak mampu bersaing dengan produk China, yang akhirnya mengakibatkan banyak usaha-usaha kecil yang gulung tikar, kami mengharapkan agar China dapat mencarikan solusi, agar tidak menimbulkan dampak negatif dan dapat membangun hubungan yang baik antar kedua Negara,”harapnya.
Dalam pertemuan tersebut, Marzuki juga mengucapkan rasa terima kasihnya karena pada saat kunjungan delegasi Indonesia ke China telah diterima dengan baik dan berharap kerjasama yang telah terjalin dapat terus terjaga.
Sama halnya dengan Marzuki, Li Yuanchao menyampaikan pula rasa terima kasihnya karena telah disambut dengan hangat oleh Indonesia dan telah disambut baik. “Meskipun kunjungan kami sangat singkat, tetapi kami bisa melihat Indonesiia adalah negara yang indah dengan pertumbuhan ekonomi yang baik dan kedua negara dpat mengadakan kerjasama untuk menumbuhkan perekonomian kedua negara,”jelasnya.
Pada akhir pertemuan, Li Yuanchao memberikan cinderamata sebuah guci khas daerah China sebagai kenang-kenangan bagi Parlemen Indonesia