Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saifuddin meminta media massa untuk tidak menambah runyam isu 'Mr. A' yang pertama kali diucapkan politisi Partai Demokrat Ramadhan Pohan. Isu tersebut dianggap tidak produktif dan hanya menimbulkan fitnah.
"Sebaiknya pers ikut membantu menghentikan isu 'Mr. A'. Itu hanya pepesan kosong yang akan menguras energi kita," kata Lukman kepada Jurnalparlemen.com, Sabtu (4/6).
Menurut Lukman, energi masyarakat Indonesia lebih baik dialihkan kepada isu positif daripada fokus pada 'Mr. A' yang tidak jelas juntrungannya. Ramadhan Pohan menyebut ada tokoh politik yang selama ini membujuk kader Demokrat untuk mengobrak-abrik partai dari dalam. Politisi yang dikenal sebagai figur tak pernah tercela tersebut disebut-sebut berinisial A.
"Mendingan energi kita gunakan untuk mendorong pemerintah agar secepatnya melakukan renegosiasi kontrak karya di pertambangan umum dan minyak bumi yang tak merugikan RI seperti janji SBY," kata Ketua DPP PPP ini.
Selain itu, kata Lukman, dorong juga pemerintah untuk mencari alternatif lain menyosialisasikan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam keseharian di masyarakat. "Misalnya saja melalui kurikulum di sekolah," kata Lukman.