Laju penduduk Kota Kendari dari hari ke hari kian bertambah. Hal ini berimplikasi pada perubahan angka data penduduk. Karenanya, Kantor Catatan Sipil (Capil) Kota Kendari diminta melakukan validasi penduduk yang akurat.
Salah seorang anggota DPRD Kendari, Steve Ousten Rere, mengatakan, Kota Kendari merupakan ibukota provinsi dengan penduduk yang heterogen, tidak mengherankan jika jumlah penduduknya kian meningkat setiap tahunnya.
"Semua suku ada di sini. Tiap hari bertambah jumlahnya. Ada yang datang dari luar kota dan ada juga dari luar Sultra. Tentu kita tidak bisa hentikan. Disinilah peran catatan sipil untuk melakukan pendataan penduduk dan itu harus data yang akurat, tidak boleh bohong-bohongan," katanya, kemarin.
Menurut dia, pendataan bukan saja peran Capil, tapi juga kelurahan dan kecamatan. Sebab yang punya warga adalah lurah dan camat. Karena itu, kata pria yang akrab disapa Oten itu, sebelum disetor dan dimatangkan di tingkat Capil, kelurahan dan kecamatan harus benar-benar melakukan pendataan dengan baik. Baginya, itu sangat penting dan menjadi perhatian instansi terkait. Aplagi 2 tahun ke depan, Kota Kendari akan menghadapi hajatan demokrasi, pemilihan walikota (Pilwali) 2012.
"Jangan sampai ada warga yang namanya terdaftar dua kali. Misalnya, dalam satu 1 KK jumlahnya 4 orang, tapi ternyata dalam pendataan membengkak jadi 10 orang. Ini kan tidak benar dan tentu saja akan merugikan semua pihak. Apalagi, 2 tahun ke depan, Kota Kendari akan melangsungkan pemilihan walikota dan Wawali . Jadi, harus akurat," pintanya.
Anggota komisi B menghimbau masyarakat agar ikut terlibat dalam mengawasi jalannya pendataan penduduk di suatu kelurahan atau kecamatan. (dri)