Sejumlah warga Teluk Lerong Ulu bermukim di sekitar Depo Pertamina mendatangi gedung DPRD Samarinda pagi kemarin. Mereka mengeluhkan kerawanan atas kese-lamatan jiwa warga ketika Depo Pertamina dalam keadaan bahaya. Misalnya jika terjadi musibah kebakaran maka tak hanya rumah mereka saja terancam namun juga jiwa ratusan warga bermukim di sekitarnya. “Warga dari 10 RT mengadu ke Komisi IV soal keselamanan mereka jika terjadi hal tak dinginkan di depo tersebut. Karena ini menjadi tugas, pokok dan fungsi (Tupoksi) Komisi II maka aspirasi mereka kita tampung. Kita akan sampaikan ke komisi membidanginya untuk dibahas lebih lanjut,” ucap Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda Ilhamdi Nor didampingi rekannya Mardi Karya kepada Koran Kaltim usai menerima aspirasi warga tersebut siang kemarin.
Ilhamdi Nor menjelaskan warga di antaranya bernama Poniman juga meminta Pemkot Samarinda agar meninjau ulang dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkunan (Am-dal) Depo Pertamina di Jalan Cendana. Sebab peninjauan ulang terhadap Amdal dilakukan sekali dalam tiga tahun. ”Pemkot harus meninjau ulang Amdal depo tersebut. Kalau Amdal itu memang sudah tak dengan kondisi saat ini maka harus segera ditinjau ulang. Sebab kondisi lokasi Depo Pertamina sekarang ini memang tak layak lagi lantaran sudah dikepung permukiman warga,” ucap Ilhamdi Nor.
Tak hanya itu warga juga mende-sak Pemkot segera memindahkan lokasi Depo Pertamina ke kawasan jauh dari permukiman pendduduk. “Warga pernah diundang Pemkot membahas soal rencana pemin-dahan depo tersebut. Hasilnya saat itu sepakat jika depo dipindahkan ke Palaran. Namun sampai sekarang depo belum juga dipindah. Hal ini membuat warga kecewa,” ucapnya.
Sedangkan Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Arifin Idris berharap agar Pemkot segera memindahkan depo tersebut ke Palaran. Jangan hanya sekadar wacana. “Kalau me-mang Pemkot ada rencana memin-dahkan depo ke Palaran maka se-gera dilakukan. Kasihan warga sudah menunggu sejak lama namun wacana itu belum juga direal-isasikan. Terus terang wacana ini sudah digulirkan sejak lama tapi sam-pai sekarang depo belum dipindah,” kata politisi Partai Golkar ini.
Sejauh ini Pemkot sudah menyiapkan lahan seluas 10 hektare di Palaran untuk relokasi Depo Pertamina. Dari lima kelurahan di Palaran hanya tiga dianggap memenuhi kriteria yakni Handil Bakti, Bukuan dan Bantuas. Luasan wilayah ketiga kelurahan ini dipastikan cukup untuk membangun Depo Pertamina yang jauh dari pemukiman penduduk. Sebab Pertamina juga akan membuat kawasan penyangga atau buffer zone di sekitar depo guna mengantisipasi kepungan permu-kiman penduduk. (ute)