Dalam kunjungan kerja spesifik ke Sanggar Seni Nini Bili, Kota Sorong, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, menekankan pentingnya dukungan infrastruktur bagi pelaku seni dan ekonomi kreatif di Papua Barat Daya. Ia menyampaikan bahwa para seniman membutuhkan ruang kreasi yang lebih memadai untuk pengembangan aktivitas seni mereka.
“Teman-teman membutuhkan tempat kreasinya, seperti sarana sanggar yang lebih representatif. Ini penting untuk pengembangan jangka panjang,” ungkap Chusnunia, Selasa (2/12/2025). Ia mendorong agar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam menyediakan fasilitas yang lebih baik bagi sanggar seni dan komunitas lokal.
Selain sarana fisik, Chusnunia juga meminta dukungan berupa pelatihan teknis bagi seniman, mencakup pembuatan konten digital, pengemasan visual, serta peningkatan kualitas pengambilan gambar untuk kebutuhan media sosial. “Kita minta ada pelatihan bukan hanya untuk isi kontennya, tetapi juga capturing tarian agar tampilannya bagus di media. Termasuk bantuan untuk peralatan pentas,” jelasnya.
Menurutnya, pengembangan fasilitas dan peningkatan kapasitas tersebut akan berdampak langsung pada promosi budaya Papua Barat Daya, serta membuka peluang lebih luas bagi pelaku ekonomi kreatif untuk tampil di tingkat nasional dan internasional. Selain itu ia mengapresiasi keberlanjutan sanggar yang telah lama berdiri dan tampil di berbagai festival, termasuk di mancanegara.
“Hari ini kita kunjungan spesifik terkait ekonomi kreatif. Sanggar Seni Nini Bili ini sudah berusia cukup lama dan memiliki ragam latihan, mulai dari budaya lokal yang asli hingga kreasi baru,” ujarnya. Menurut Chusnunia, kualitas penampilan para seniman sangat menggembirakan. Namun, ia menilai masih diperlukan peningkatan kapasitas terutama dalam hal produksi konten visual untuk media sosial.
“Dari segi capturing video masih sangat sederhana. Perlu pelatihan media sosial agar konten terlihat lebih baik. Sekarang semua visual, kalau kontennya bagus di Instagram atau YouTube, orang akan tertarik dan ingin datang mengenal seni budayanya,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya storytelling dalam setiap pertunjukan sebagai nilai tambah yang dapat memperkuat daya tarik konten budaya Papua. Chusnunia meminta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memberikan dukungan berupa pelatihan konten kreatif, teknik pengambilan gambar, serta bantuan peralatan pertunjukan.